Drone Kombatan Bayraktar TB2 Bukukan 300.000 Jam Terbang

Tak bisa dipungkiri bahwa Bayraktar TB2 saat ini menjadi drone kombatan yang namanya paling bersinar. Selain naik pamor karena serangkaian embargo atas komponen dari negara barat, debut drone bertenaga propeller ini juga moncer di palagan Suriah sampai Nagorno-Karabakh. Bahkan yang paling baru, Rusia dikabarkan gusar atas pengoperasian Bayraktar TB oleh Ukraina.

Baca juga: Dubes Rusia Khawatir Atas Penjualan Drone Bayraktar TB2 ke Ukraina

Serangkaian berita tentang drone buatan Turki tak pelak menjadi promosi gratis yang kini dinikmati oleh sang produsen, Baykar Makina. Dan ada kabar terbaru lagi tentang Bayraktar TB2, disebut drone yang mulai memperkuat militer Turki sejak 2014 itu, telah membukukan 300.000 jam terbang. Selain saat ini telah terbang lebih dari 160 unit dan dioperasikan oleh Ukraina, Azerbaijan dan Qatar, masih ada sisi menarik lain dari reputasi Bayraktar TB2.

Dikutip dari Defense Express (22/2/2021), disebutkan meski beberapa komponen Bayraktar TB2 masih diimpor, namun pihak manufaktur menyebut bila saat ini pasokan komponen asal produksi dalam negeri telah mencapai 93 persen, dimana mesin dan sensor kini telah dipasok secara domestik. Lain dari itu, Baykar Makina menyebut TB2 telah menorekan rekor tersendiri dalam melakoni terbang non-stop.

Drone Kombatan Bayraktar TB2 Bukukan 300.000 Jam Terbang

Berlokasi di Kuwait pada 16 Juli 2019, Bayraktar TB2 berhasil terbang 27 jam 3 menit terus-menerus dalam kondisi suhu panas dan badai pasir. Menyiratkan drone ini pantas menyandang predikat MALE (Medium Altitude Long Endurance).

Baykraktar TB2 juga pernah dikerahkan dalam misi non perang, sekitar 25 menit setelah gempa 6,8 skala Richter di Elazig Siwridge pada 24 Januari 2020. Dengan kemampuan intai udaranya, drone ini dapat melakukan survei video secara langsung dengan koneksi ke pusat komando secara real time. Drone ini tidak hanya mendukung operasi pencarian dan penyelamatan dari udara, tetapi juga memantau pergerakan intensif kendaraan setelah gempa bumi dan memberikan bantuan lebih lanjut.

Baca juga: Setelah Diembargo Kanada, Drone Turki Bayraktar TB2 Kini Kena Embargo Komponen dari Inggris

Untuk pertama kalinya, militer Turki menggunakan jasa drone dalam operasi tempur dengan persentase keterlibatan 80 persen. Hal itu terjadi dalam Operation Spring Shield yang berlangsung di Idlib, Suriah. Dalam operasi militer tersebut, Bayraktar TB2 menghabiskan waktu 2.000 jam terbang. (Bayu Pamungkas)

Terima kasih telah membaca artikel

Drone Kombatan Bayraktar TB2 Bukukan 300.000 Jam Terbang