Dosis 1-2 Pakai Vaksin Sinovac-Sinopharm? WHO Sarankan Suntik Booster

Jakarta –
Organisasi kesehatan dunia WHO merekomendasikan booster vaksin COVID-19 pada kondisi tertentu. Di antaranya pada kondisi immunicompromised dan penerima vaksin ‘inactivated virus’ seperti Sinovac dan Sinopharm.
Beberapa negara sebenarnya telah memulai suntikan booster, dengan target lansia dan pengidap masalah kesehatan. Namun munculnya varian Omicron B.1.1.529 membuat booster makin jadi prioritas.
Adanya ketimpangan distribusi vaksin membuat WHO kurang menganjurkan booster pada awalnya. Suntikan dosis 1 dan 2, seharusnya lebih diutamakan dibanding booster.
Namun dalam rapat terbaru, The recommendation comes after the Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) mendesak evaluasi atas kebijakan ini. Ketua SAGE Alejandro Cravioto menyebut vaksinasi yang kuat memberikan perlindungan selama 6 pekan dari sakit parah.
“Untuk saat ini kami terus mendukung perlunya kesetaraan dalam distribusi (vaksin) dan pemberian dosis ketiga hanya pada kelompok tersebut,” kata Cravioto, dikutip dari Reuters.
Cravioto menyebut, prioritas penerima dosis ketiga atau booster adalah orang-orang dengan masalah kesehatan serta penerima vaksin dengan platform inactivated. Termasuk di dalamnya adalah Sinovac dan Sinopharm.
Direktur imunisasi WHO Kate O’Brien mengatakan, vaksin COVID-19 memberikan proteksi ‘sangat baik’ dalam 6 pekan. Setelahnya, terjadi sedikit penurunan pada efek proteksi tersebut.