Dokter Ungkap Gejala & Cara Atasi Gangguan Pencernaan Anak

Jakarta –
Gangguan pencernaan menjadi kondisi yang kerap kali terjadi pada anak-anak. Bahkan, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M Faqih menyebut gangguan pencernaan merupakan salah satu komorbid pada anak-anak Indonesia.
“Gangguan gizi dan diare menjadi komorbid anak-anak di Indonesia. Kita harus memilih makanan yang baik dan sehat sehingga tidak gampang diare dan asupan gizinya baik. Jika ini didorong sehingga daya tahan tubuh anak menjadi baik, terutama selama pandemi,” ujarnya dalam konferensi pers Morinaga Chil*Go! virtual ‘Peduli Gizi Anak Selama Pandemi’, Kamis (25/3/2021).
Menurut dr. Daeng, gangguan pencernaan anak sering kali disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi bergizi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan anak mengonsumsi pola makan seimbang.
“Pola makan seimbang yang terdiri dari nutrisi makro dan nutrisi mikro dikombinasikan dengan pola hidup bersih sehat (PHBS) seperti rajin cuci tangan, menghindari keramaian, memakai masker, tidur cukup, tetap beraktivitas fisik, serta stres rendah, paling efektif membantu tubuh melawan infeksi virus dan penyakit,” katanya.
Sementara itu, Head of Medical Kalbe Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur mengatakan gejala gangguan pencernaan anak pada dasarnya dapat diketahui dengan mudah. Salah satunya dengan memperhatikan frekuensi buang air besar (BAB) pada anak.
“Jadi memang gangguan saluran pencernaan itu paling gampang terlihat. Indikator yang paling gampang melihat frekuensi poop anak karena anak harus poop setiap hari. Kalau memang itu tidak ada, artinya ada sesuatu pada saluran pencernaannya,” katanya.
“Selain itu ada diare atau tidak, biasanya kalau ada diare bisa terjadi infeksi bakteri atau virus di dalamnya. Kadang-kadang juga disertai dengan demam atau terjadi BAB yang keras. Dampak jangka panjang, si anak dapat mengalami berat badan yang tak kunjung naik. Ini menandakan nutrisi yang dikonsumsi tidak terserap dengan baik,” imbuhnya.
Lebih lanjut dr. Muliaman menyampaikan untuk mengatasi gangguan pencernaan pada anak, orang tua sebaiknya melihat kondisi yang dirasakan anak. Jika gangguannya parah, maka sebaiknya membawa anak ke dokter.
“Nah cara mengatasi tergantung dengan gejalanya apa. Kalau berat sekali memang harus dibawa ke dokter anak. Tapi kalau ringan bisa dicoba dulu misalnya kalau penyebab dari gangguan itu karena makanan, ya makanan penyebab diare di-stop dulu. Boleh juga pengobatan diare yang ringan pada anak sebagai pertolongan pertama,” ungkapnya.
Di samping itu, dr. Muliaman juga mengatakan orang tua perlu menjaga kesehatan pencernaan anak. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan nutrisi mikro dan makro terpenuhi. Ia juga menyebut kebersihan makanan juga penting untuk dijaga, mengingat makanan yang terkontaminasi dengan bakteri dapat menimbulkan gangguan pencernaan.
Padahal, saluran pencernaan anak menjadi hal penting dan menjadi salah satu penentu kesehatan seorang anak. Jika saluran cerna terganggu, maka penyerapan nutrisi menjadi kurang optimal.
“Jadi, seorang anak harus mengonsumsi nutrisi makro seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Kemudian ada nutrisi mikro vitamin, mineral, probiotik dan prebiotik. Prebiotik sangat penting seperti inulin yang merupakan serat pangan untuk membantu pertumbuhan saluran cerna,” katanya.
“Saluran cerna ini juga menentukan kesehatan seorang anak, pada saat anak makan tentunya makanan dan minuman yang dikonsumsi masuk ke saluran cerna. Sehingga kalau saluran cerna tidak baik, penyerapan nutrisi tidak maksimal. Artinya, jika mengonsumsi makanan untuk mengoptimalkan otak, tapi saluran cerna tidak baik tidak sampai ke otak,” katanya.
Dr. Muliaman menyebut nutrisi mikro bisa didapatkan dengan mengonsumsi susu cair. Namun, para orang tua tentu harus memilih susu cair dengan nutrisi yang tepat.
“Ayah Bunda juga bisa berikan untuk snacking-nya susu cair, apalagi jika susu cairnya mengandung serat inulin. Seperti Morinaga ChilGo itu mengandung serat inulin yang memang bisa membantu saluran cerna di samping mengandung protein, vitamin A, C, D, dan E di dalamnya,” jelasnya.
Di sisi lain, Business Unit Head Morinaga Chil*Go! Kalbe Nutritionals mengatakan selain nutrisi saat ini memilih susu rendah gula juga jadi hal penting. Pasalnya, kelebihan asupan gula pada anak dapat menurunkan daya tahan tubuh, permasalahan pada gigi, obesitas, dan penyakit lainnya.
“Morinaga Chil*Go! dengan rasa original lebih rendah gula mendukung gaya hidup yang lebih sehat. Morinaga Chil*Go! hadir dalam bentuk kemasan susu cair steril yang bernutrisi dengan perpaduan serat pangan inulin, 9 vitamin dan 5 mineral untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak,” pungkasnya.