Shopee Affiliates Program

Dokter Jantung RSRP: Waspada Sakit Jantung di Usia Muda, Kenali Gejalanya

Jakarta

Penyakit jantung kerap dikaitkan dengan penyakit ‘orang tua’ yang biasanya hanya menyerang orang-orang yang berusia 50 tahun ke atas. Namun, seiring berkembangnya zaman, penyakit jantung kini juga bisa menyerang kaum muda.

Menurut Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Royal Progress Jakarta Utara dr William Sanjaya, SpJP (K), FIHA, penyakit jantung koroner bahkan bisa menyerang mereka yang belum berusia 30-an. Imbasnya, pasien tersebut harus memasang ring untuk melancarkan aliran darah ke jantung.

“Yang paling berat dari penyakit jantung koroner itu sindrom koroner akut, bahkan di bawah usia 30 tahun,” kata dr William, ketika dihubungi detikcom.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Akhirnya pasien itu harus pasang ring,” sambungnya.

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi di mana pembuluh darah tertimbun oleh plak atau lemak. Jika plak semakin menumbuh, maka aliran darah ke jantung akan terhambat dan menyebabkan gangguan irama jantung, gagal jantung, hingga kematian mendadak.

Pemicu Penyakit Jantung di Usia Muda

Dituturkan dr William, penyakit jantung di usia muda dipengaruhi oleh pergeseran pola hidup. Sehingga, kini tak menutup kemungkinan jika kaum muda bisa terkena penyakit jantung lebih awal.

“Jadi usia muda itu tidak aman juga ya dari penyakit-penyakit yang dulu menyerang pada usia yang sudah tua. hal ini dipengaruhi oleh pergeseran gaya hidup,” kata dr William.

“Yaitu pergeseran pola hidup, sehingga terjadi akselerasi faktor risiko. Sehingga terjadi timbulnya penyakit jantung di usia muda, bahkan yang jauh lebih muda,” jelasnya

Adapun sederet faktor pemicu penyakit jantung di usia muda, di antaranya.

1. Makanan Tinggi Kolesterol

Zaman sekarang, orang lebih memilih makanan kekinian yang tinggi kolesterol. Contohnya makanan seperti gorengan, makanan bersantan, dan lain sebagainya.

“Jadi makanan zaman sekarang tinggi kolesterol daripada tempo dulu. Karena zaman sekarang makanan jadi wisata kuliner,” kata dr William.

2. Gaya Hidup Sedentari

Selain memicu obesitas, gaya hidup mager atau sedentari juga dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung di usia muda.

“Gaya hidup mager, atau kalau istilah medisnya sedentary lifestyle ya. Karena mungkin beban pekerjaannya berat, sudah terlalu nyaman di rumah terus nggak mau keluar lagi,” ungkapnya.

3. Stres

Stres berlebihan juga dapat menyebabkan penyakit jantung di usia muda. Hal ini mengacu dalam penelitian terbaru yang berjudul Journal of American Heart Association, Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes.

Tim peneliti dari Kanada menghabiskan hampir dua dekade untuk mempelajari stres atau ketidakseimbangan serta kaitannya dengan risiko penyakit jantung koroner. Ditemukannya, pria yang berjuang dengan salah satu masalah ini mengalami peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 49 persen, dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami stres.

4. Penyalahgunaan Alkohol dan Obat-obatan Rekreasional

dr William menyebut penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan rekreasional seperti amfetamin dan marijuana (ganja) dapat memicu penyakit jantung kardiomiopati takotsubo.

“Takotsubo itu orang Jepang. Jadi dia menemukan pasien-pasien penyakit jantung di usia muda yang disebabkan oleh alkohol dan obat-obatan terlarang. Yang lain golongan amfetamin, yang lainnya golongan marijuana,” jelas dr William.

5. Kehamilan dan Persalinan

Selain gaya hidup, penyakit jantung di usia muda juga bisa dipicu oleh kehamilan dan persalinan. Penyakit jantung yang disebabkan oleh kehamilan atau persalinan disebut dengan kardiomiopati peripartum.

dr William menjelaskan, kardiomiopati peripartum masih berkaitan dengan preeklampsia. Sebab, keduanya memiliki gejala yang sama yaitu hipertensi (tekanan darah tinggi).

“Preeklampsia merupakan pencetus lahirnya post partum atau peripartum kardiomiopati,” ujarnya.

Wanita yang mengalami penyakit jantung saat hamil belum tentu mengalami preeklampsia, begitu juga sebaliknya. Meski begitu, kedua penyakit tersebut harus diwaspadai ketika mengandung.

“Nggak selalu berdampingan dengan preeklampsia dan preeklampsia tidak selalu harus ada kardiomiopati,” jelas dr William.

“Itu keduanya harus diwaspadai, bisa jadi bersamaan. Karena kalau terjadi bersamaan, pasiennya bisa berat penyakitnya,” sambungnya.

6. Faktor Genetik atau Keturunan

Diungkapkan dr William, faktor genetik atau keturunan juga dapat memicu penyakit jantung, khususnya bagi kaum muda.

“Penyakit jantung genetik yang berhubungan dengan pembuluh darah itu kaitannya dengan kolesterol yang tinggi atau familial hypercholesterolemia,” kata dr William.

Gejala Penyakit Jantung di Usia Muda

dr William membeberkan sederet gejala penyakit jantung yang menyerang usia muda serupa gejala yang dialami oleh kaum tua. Berikut beberapa di antaranya:

Skrining Sebagai Langkah Preventif

Sebagaimana diketahui, mencegah lebih baik daripada mengobati. Selain mengubah gaya hidup, langkah pencegahan atau preventif penyakit jantung di usia muda adalah skrining. dr William menjelaskan pentingnya skrining jantung dini mengacu pada penelitian dari Framingham Heart Study (FHS), Massachusetts, Amerika Serikat.

“Skrining penyakit jantung dini, penting dong. Apalagi pasien-pasien yang sudah punya faktor risiko,” ujar dr William.

Lebih lanjut, dr William menyarankan orang-orang dengan kategori sebagai berikut untuk melakukan skrining dini penyakit jantung:

  1. Perokok

  2. Pengidap diabetes

  3. Pengidap hipertensi

  4. Genetik (familial hypercholesterolemia)

“Jadi keturunan itu kaitannya dengan familial hypercholesterolemia itu yang perlu diskrining. Apakah pasien ini punya komplikasi kolesterol tinggi yaitu penyakit jantung koroner,” kata dr William.

Jika ingin melakukan skrining dini penyakit jantung, segera bawa ke rumah sakit. Salah satu rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap untuk skrining. Adapun fasilitas skrining yang ditawarkan di antaranya:

Selain skrining, dr William juga menyebut RS Royal Progress memiliki fasilitas lengkap untuk menangani penyakit kardiovaskular. Namun, dengan catatan pasiennya harus dibawa segera ke rumah sakit.

“Kita sudah melakukan tindakan pasang ring, untuk pasien penyakit jantung bahkan dengan kasus kompleks. Hasilnya memuaskan, dengan catatan pasiennya cepat datang, cepat dikasih pertolongan, cepat dilakukan tindakan urgensi tersebut,” ungkap dr William.

Beberapa fasilitas penanganan penyakit jantung yang ditawarkan oleh RS Royal Progress, di antaranya:

  • Operasi Bedah Varises Tungkai

  • Operasi Pembuluh Darah Balik

  • Operasi CIMINO atau tindakan untuk menghubungkan salah satu pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena guna keperluan cuci darah.

Jika dirasa adanya keluhan atau gejala sakit jantung yang dirasa, segera konsultasikan dengan dr William Sanjaya, SpJP (K), FIHA Dokter Spesialis Jantung RS Royal Progress.

(anl/ega)

Terima kasih telah membaca artikel

Dokter Jantung RSRP: Waspada Sakit Jantung di Usia Muda, Kenali Gejalanya