Ditinjau Awal Mei, Sinovac Jadi Vaksin Berikutnya yang Dapat Izin WHO?

Jakarta –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dijadwalkan akan segera melakukan peninjauan terhadap dua jenis vaksin Corona dari China, yaitu buatan Sinopharm dan Sinovac. Bila lolos, maka keduanya akan mendapat izin masuk ke dalam Emergency Use Listing (EUL).
Sejauh ini baru ada tiga jenis vaksin Corona yang memiliki status EUL. Vaksin pertama adalah yang dikembangkan oleh Pfizer, berikutnya AstraZeneca, dan paling terbaru Johnson & Johnson.
Vaksin Sinopharm rencananya akan ditinjau pada 26 April, sementara vaksin Sinovac di 3 Mei 2021.
“Kami akan mengeluarkan keputusan beberapa hari kemudian,” kata WHO seperti dikutip dari Reuters, Jumat (23/4/2021).
Vaksin yang mendapat status EUL secara sederhana bisa dianggap sudah memenuhi standar keamanan dan efektivitas internasional. Harapannya regulator obat negara-negara bisa jadi lebih mudah mengeluarkan izin penggunaan vaksin tersebut dengan mengacu pedoman yang diterbitkan WHO.
Di Indonesia status EUL vaksin Sinovac juga bisa jadi kabar baik. Ini karena vaksin artinya akan memenuhi syarat sebagai vaksin yang diwajibkan untuk calon jemaah umroh dan haji.