
Ditimpa Banyak Masalah, Huawei Tetap Pemimpin Pasar Perangkat Aktif 5G-Ready

Jakarta, – Pembatasan dari AS telah membebani Huawei dalam tiga tahun terakhir. Selain tidak dapat mengakses rantai pasokan AS, perusahaan juga mengalami kesulitan mendapatkan chip mutakhir. Perusahaan juga terpaksa menjual sub-brand Honor seharga $15 miliar.
Terlepas dari semua permasalahan yang terjadi, Huawei tetap memimpin di depan Samsung dan Apple untuk satu hal. Menurut Finbold, raksasa Cina itu memiliki pangsa pasar terdepan dalam perangkat aktif 5G-ready selama kuartal keempat tahun 2020.
Selama periode tiga bulan tersebut, perusahaan memiliki 26,9% dari pasar itu diikuti oleh Samsung 25,1%. Selama tiga bulan terakhir tahun 2020, Apple merilis model iPhone 5G pertamanya dan dengan cepat mengambil potongan 19,5% dari kue 5G. Pangsa pasar Vivo yang sebesar 11,8% menempatkannya di urutan keempat, dan melengkapi lima teratas adalah Honor dan 6,9% pangsa pasarnya.
Menariknya, baru-baru ini November lalu, Samsung memiliki keunggulan besar atas Huawei di pasar aktif 5G-ready dengan pangsa 44,9% dibandingkan dengan hanya 8,6% untuk pabrikan Cina. Tetapi banyak hal melesat untuk Huawei pada bulan Desember dan perusahaan bertukar tempat dengan Samsung. Pertanyaan besar bagi Huawei adalah apakah ia akan bisa mempertahankan persediaan chipset kelas atas dan chip modem 5G yang cukup yang diperlukan untuk memproduksi ponsel 5G-nya.
Mempertimbangkan bahwa Huawei telah melihat pangsa pasarnya di China menurun dari 42,4% selama kuartal ketiga tahun 2020 menjadi hanya 16% selama kuartal pertama 2021, akan menarik untuk melihat apakah perusahaan dapat mempertahankan tren yang telah ditetapkannya di pasar aktif 5G-ready.
Ditimpa Banyak Masalah, Huawei Tetap Pemimpin Pasar Perangkat Aktif 5G-Ready
