Dikira Sakit Gigi Biasa, Pria Ini Ternyata Idap Kanker Mulut dan Harus Operasi

Jakarta

Seorang pria di Alberta, Kanada bernama Wayne Reimer menceritakan kisahnya mengidap kanker mulut dan diberitahu hidupnya tinggal enam tahun lagi. Reimer awalnya mengalami sakit gigi pada Mei 2006. Ia mengira kondisi yang dialami hanya sakit gigi biasa, sehingga hanya mengobati dengan obat pereda nyeri berulang kali.

Rasa nyeri yang dialami Reimer sempat hilang selama beberapa minggu sampai akhirnya kembali muncul dan semakin parah. Karena hal tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.

Reimer sempat menjalani perawatan saluran akar gigi, hingga akhirnya dokter mencabut gigi sisi sebelah kiri yang menyebabkan rasa sakit di mulutnya. Karena ada kekhawatiran lain soal penyakit yang dialami Reimer, tim dokter akhirnya merujuknya ke dokter spesialis kanker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua hari kemudian, Reimer menjalani biopsi dan terungkap bahwa ia mengidap kanker di bagian rahangnya.

“Kanker mengambil banyak hal dari saya dan keluarga. Tapi kami memperoleh lebih banyak lagi. Saya belajar betapa kuat dan tangguhnya istri dan anak-anak saya. Dikalahkan kanker tidak pernah menjadi pertimbangan,” ucap Reimer dikutip dari Daily Mail, Jumat (2/2/2024).

Reimer akhirnya harus menjalani operasi selama 17 jam untuk mengatasi hal tersebut. Operasi yang dilakukan Reimer umumnya hanya berdurasi tiga jam, namun karena kanker sudah menjalar ke kelenjar getah bening, operasi yang dilakukan menjadi lebih lama.

Separuh dari rahang bawahnya diangkat untuk menghilangkan penyakit tubuhnya. Rahangnya kemudian direkonstruksi menggunakan tulang dan jaringan dari lengan dan kaki kirinya.

Setelah operasi, Reimer sempat mengidap gangguan pernapasan dan serangan jantung karena pembengkakan parah di wajah dan lehernya. Dokter memberi trakeostomi untuk membantunya mendapatkan oksigen ke paru-paru. Tim dokter juga memasangkan ventilator dan Reimer koma selama hampir dua minggu.

Setelah itu semua selesai, Reimer harus menjalani terapi radiasi selama enam bulan untuk terus memulihkan kondisinya.

“Radioterapi untuk kanker mulut adalah pedang bermata dua. Karena lokasi penyakitnya dekat dengan permukaan, radiasi menjadi sangat efektif. Ini juga sangat keras pada jaringan wajah dan leher,” katanya.

Pada tahun berikutnya, kondisinya semakin membaik dan kanker mulai menghilang. Ia secara bertahap mulai pulih dan mengalami peningkatan berat badan. Enam bulan setelahnya Reimer mengaku sudah merasa kembali seperti dirinya sendiri.

Pada saat ini ia bekerja paruh waktu dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Ia telah memasuki masa pensiunnya. Reimer merasa bahagia dengan kehidupannya sekarang terlebih sudah melewati vonis hidup sisa enam tahun yang sempat diungkapkan dokter.

“Saya mengalahkan kemungkinan itu. Saya bisa melihat masa pensiun. Saya telah melihat ketiga anak bertemu dan menikahi pasangan mereka. Saya merasakan kegembiraan yang luar biasa,” pungkasnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Dikira Sakit Gigi Biasa, Pria Ini Ternyata Idap Kanker Mulut dan Harus Operasi