Shopee Affiliates Program

Dikaitkan dengan Kasus Viral Maba Unhas, Apa Sih Arti Non-Biner?

Jakarta

Arti non-biner belakangan banyak dicari oleh masyarakat. Hal tersebut dikaitkan dengan kasus mahasiswa yang diusir dosen di acara pengenalan kampus mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas).

Mahasiswa tersebut awalnya dipanggil maju ke depan yang kemudian ditanya oleh dosen mengenai status jenis kelaminnya. Di hadapan publik, ia sempat mengaku dirinya bukan laki-laki maupun perempuan, alias ‘non-biner’, ‘non-binary’, atau ‘gender neutral’.

“Dia pake kipas angin jalan kaki terus dilarang. Terus ditanya laki-laki atau perempuan, terus dia bilang netral, bukan laki-laki bukan perempuan,” kata Wakil Rektor III Fakultas Hukum Unhas Hasrul dikutip dari detikSulsel.


Apa Sih Arti Non-Biner?

CSE Officer Rutgers Sanyulandy Leowalu, SKM, M.Sexol menjelaskan istilah ‘non-biner’ mengacu pada seseorang yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan.

“Biner atau non-biner ini adalah identitas gender seseorang, artinya bagaimana seseorang merasakan dirinya sendiri terhadap gendernya,” terangnya kepada detikHealth, Minggu (21/8/2022).

“Dia tidak masuk dalam pengkategorian biner, tidak secara eksklusif maskulin atau feminim,” sambung Sanyulandy.

Tipe Non-Biner

Dikutip dari Very Well Mind, non-biner lebih sering menggunakan kata ganti “mereka” daripada menggunakan kata ganti “dia”. Ini karena “dia” adalah kata ganti yang merujuk pada satu jenis kelamin khusus sebagai pria atau wanita saja.

Individu non-biner bisa mengidentifikasi dirinya sebagai genderfluid, agender (tanpa gender), genderqueer, atau lainnya. Adapun penjelasannya sebagai berikut.

  • Agender: orang tidak memiliki identitas gender yang spesifik. Orang-orang dengan tipe ini terkadang juga menyebut diri mereka genderless.
  • Bigender: orang memiliki dua identitas gender. Dua identitas tersebut dapat diperankan bersamaan maupun bergantian.
  • Genderfluid: orang yang mengganti identitas gendernya secara berkala.

Samakah dengan Transgender dan Orientasi Seksual?

Orang dengan identitas non-biner tidak mengkonseptualisasikan identitas gender dalam istilah biner (perempuan dan laki-laki). Orang tersebut mungkin masih memiliki perasaan yang kuat tentang jenis kelamin, hanya saja tidak mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan maupun laki-laki.

Menurut sejumlah penelitian, konsep non-biner mengacu pada gagasan bahwa identitas gender lebih menyerupai spektrum daripada oposisi biner. Orang non-biner mungkin merasa bahwa identitas dan pengalaman gender mereka sama sekali tidak sejalan dengan aspek biner laki-laki dan perempuan.

konsep non-biner berbeda dengan transgender. Dikutip dari Medical News Today, non-biner menggambar identitas gender tidak eksklusif terbatas biner laki-laki atau perempuan. Sedangkan seorang transgender tidak mengidentifikasi dirinya sama dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir.

Dengan begitu, ada kemungkinan orang non-biner tetap mengidentifikasi diri sebagai transgender. Namun beberapa non-biner yang lain bisa jadi masih mengidentifikasi diri sesuai jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir.

Selain transgender, non-biner juga tak sama dengan orientasi seksual. Sanyu menjelaskan bahwa keduanya memiliki terminologi yang berbeda.

“Non-biner ini bukan orientasi seksual, itu identitas gender,” paparnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Dikaitkan dengan Kasus Viral Maba Unhas, Apa Sih Arti Non-Biner?