Jakarta –

Penetapan Irjen Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J sebagai tersangka diibaratkan operasi caesar. Menko Polhukam Mahfud MD menganalogikan hal tersebut lantaran butuh waktu lama untuk mengusut berbagai kejanggalan termasuk hilangnya barang bukti, sampai akhirnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuat Tim Khusus (Timsus).

“Kasus ini memang agak khusus, seperti orang menangani orang hamil yang mau melahirkan tapi sulit melahirkan sehingga terpaksa dilakukan operasi caesar,” kata Mahfud MD dalam konferensi pers, Selasa (9/8/2022), dikutip dari CNNIndonesia.

“Operasi caesarnya agak lama, kontraksi terjadi terus [hingga] Kapolri malam ini berhasil mengeluarkan bayinya, dalam kasus kriminal yaitu Ferdy Sambo sebagai tersangka,” lanjut Mahfud MD.

Memang Seperti Apa Proses Operasi Caesar?

Dikutip dari Mayo Clinic, persalinan atau operasi caesar dilakukan melalui sayatan bedah di perut dan rahim. Tidak semua kehamilan bisa menjalani operasi caesar. Operasi caesar dikhususkan jika ada komplikasi kehamilan tertentu.

Wanita yang menjalani operasi caesar kemungkinan di kehamilan selanjutnya membutuhkan tindakan serupa. Ada tiga tahapan yang dijalani sebagai berikut.

Sayatan perut

Prosedur pertama operasi caesar yakni dokter membuat sayatan bedah di perut dan rahim untuk melahirkan bayi. Sayatan mulanya dilakukan di dinding perut, umumnya dibuat secara horizontal mendekati garis rambut kemaluan. Dokter juga mungkin membuat sayatan vertikal dari tepat di bawah pusar hingga di atas tulang kemaluan.

Sayatan rahim

Tindakan selanjutnya yakni sayatan rahim yang dibuat secara horizontal di bagian bawah rahim atau melintang. Jenis sayatan rahim tergantung pada posisi bayi di dalam rahim dan apakah ada kemungkinan komplikasi, seperti plasenta previa atau kelahiran prematur.

Persalinan

Bayi akan dilahirkan melalui sayatan. Dokter membersihkan mulut dan hidung bayi dari cairan, kemudian menjepit dan memotong tali pusar. Plasenta kemudian dikeluarkan dari rahim, dan sayatan ditutup dengan jahitan.