Diamuk Corona, Jerman Hadapi ‘Darurat Nasional’ COVID-19

Jakarta

Kini Jerman tengah diserang gelombang keempat COVID-19 dan menyebabkan jumlah kasus infeksi meningkat drastis. Melihat situasi ini, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan situasi ini semakin memburuk dan lebih serius dari minggu lalu.

Bahkan Spahn mengatakan bahwa Jerman saat ini tengah menghadapi situasi ‘darurat nasional’. Maka dari itu, ia tidak akan mengesampingkan kebijakan apapun, termasuk lockdown.

“Kita berada dalam situasi di mana kami tidak dapat mengesampingkan apapun,” kata Spahn dalam konferensi pers bersama Kepala Badan Pengendalian Penyakit Menular Robert Koch Institute (RKI), Lothar Wieler.

Lothar Wieler menggambarkan betapa dramatisnya kondisi COVID-19 di Jerman saat ini. Ia menunjukkan ada lebih dari 500 kasus baru per 100 ribu orang dan banyak yang masuk ke rumah sakit.

“Kita harus memutar balik keadaan. Benar-benar tidak ada waktu yang bisa terbuang sia-sia,” ujar Wieler.

Kondisi Jerman saat ini

Menurut Sekretaris Jenderal Masyarakat Jerman untuk Perawatan Intensif Internal, Uwi Janssens, jumlah kasus Corona saat ini benar-benar mengkhawatirkan.

“Saat ini, sekitar 0,8 persen orang yang terinfeksi harus dirawat lebih lanjut di unit perawatan intensif,” kata Janssens.

“Jika ada 50 sampai 60 ribu kasus baru, kamu bisa menghitung berapa banyak orang yang akan dirawat di unit perawatan intensif dalam 7,10, bahkan 21,” lanjutnya.

Situasi rumah sakit di Jerman

“Di selatan Jerman, di Bayern, Sachsen dan Baden-Württemberg dan daerah lain, rumah sakit dan bahkan unit perawatan intensif berada dalam tekanan tinggi. Bebannya sangat tinggi, sehingga di beberapa daerah tidak tersedia tempat tidur di unit perawatan intensif,” Janssens.

“Jadi kami harus menunda operasi yang telah direncanakan,” imbuhnya.

Tak hanya rumah sakit, para tenaga kesehatan juga mulai berkurang karena memutuskan untuk keluar. Hal ini disebabkan oleh jam kerja yang panjang, gaji rendah, dan stres selama pandemi yang masih terjadi sampai saat ini.

Aturan baru COVID-19 di Jerman

Aturan 2G

Peraturan baru pertama adalah 2G (sembuh dan sudah divaksinasi lengkap). Ini akan berlaku untuk semua orang yang melakukan aktivitas rekreasi publik di negara bagian tertentu. Aturan ini berlaku jika kasus rawat inap mencapai nilai enam per 100 ribu.

Aturan 3G

Aturan 3G (divaksinasi, pulih, dan diuji) yang mewajibkan semua orang menunjukkan baik kartu vaksinasi atau pemulihan lengkap, atau hasil tes negatif COVID-19 yang valid.

Perawat dapat bonus

Para perawat, terutama yang bekerja di fasilitas perawatan intensif, akan menerima bonus.

Vaksin booster

Komite Tetap Vaksinasi Jerman (STIKO) merekomendasikan suntikan vaksin booster untuk semua orang dewasa. Suntikan ini harus diberikan selama enam bulan usai mendapat suntikan vaksin dosis kedua.


Terima kasih telah membaca artikel

Diamuk Corona, Jerman Hadapi ‘Darurat Nasional’ COVID-19