Diabetes Usia Muda Makin Marak, Gaya Hidup Tak Sehat Jadi Pemicu

Jakarta –
Tak tertutup kemungkinan, diabetes bisa dialami oleh orang-orang berusia muda dengan usia bermula dari belasan tahun. Pada kasus ini, risiko komplikasi penyakit hingga kematian lebih besar. Pemicunya tak lain gaya hidup dan perilaku anak muda masa kini.
“Diabetes muda ini adalah bahwa dia nasibnya lebih jelek, lebih progresif. Lebih jelek dibandingkan diabetes tipe 1 sendiri, atau tipe 2 yang munculnya pada orang yang lebih tua,” ujar dokter spesialis penyakit dalam, dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD dalam konferensi pers virtual, Senin (6/11/2023).
“Mereka komplikasinya lebih cepat, kematiannya juga lebih cepat. Jadi memang konsentrasi kita pada mereka yang muda ini antara 15 sampai 40 tahun. Banyak sekali diabetes tipe 2 semakin hari semakin banyak dengan perilaku anak muda seperti sekarang,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditegaskannya, kasus diabetes pada anak muda ini tidak terlepas dari gaya hidup, di antaranya berkenaan dengan besaran asupan kalori setiap hari. Dalam hal ini, kasus diabetes berkaitan erat dengan kondisi berat badan berlebih (diabetes).
“Faktor pencetusnya memang obesitas dengan perilaku. Jadi semakin banyak orang diabetes dengan perilaku kesehatan kurang bagus. Dalam hal ini, konsumsi kalori berlebihan. Kalau bicara kalori tentu semua berasal dari karbohidrat, lemak, di antaranya gula simpel. Itu semua ada takarannya,” pungkas Prof Ketut.
Yang dikhawatirkan, anak-anak muda yang mengidap diabetes ini memiliki risiko tinggi untuk mengidap komplikasi penyakit dibarengi kematian lebih awal. Misalnya, penyakit kardiovaskular.
“Pencegahannya, secara teoritis sederhana adalah memperbaiki perilaku asupan makanan yang diperbaiki. Olahraganya teratur sehingga tidak terjadi obesitas. Sederhananya seperti itu. Tidak ada cara lain untuk pencegahan primer. Masalahnya perilaku saja,” pungas Prof Ketut.