Diabetes Banyak Jadi Penyerta pada Pasien Corona, Begini Kaitannya

Jakarta –
Tirani Ika Pratiwi (35), pemilik akun Facebook Tea Ranich viral karena curhat soal almarhumah ibunya. Ia mempertanyakan sang ibu yang mengidap diabetes dilabeli COVID-19 saat meninggal di RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan. Dengan gigih, ia menolak tanda tangan terkait penanganan, pemulasaraan, hingga pemakaman ibunya sesuai dengan protokol COVID-19.
“org pintar dok to sy bisa baca hasil tes nya negatif tp knp harus sy menyetujui jika ibu sy covid hanya karena gejala panas dan sesak.tentunya semua orang sakit juga mengalami panas.” ungkap Titani, pada akun Facebooknya.
Terlepas dari kasus tersebut, data menunjukkan bahwa diabetes adalah komorbid (penyerta) terbanyak kedua setelah hipertensi pada pasien Covid-19 dengan proporsi sebesar 50,5 persen. Kenapa bisa demikian?
Menurut dr Rudy Kurniawan, SpPD, pendiri komunitas peduli diabetes Sobat Diabet, banyaknya penyandang diabetes yang terpapar COVID-19 bisa disebabkan karena di Indonesia sendiri masih banyak pengidap diabetes yang tidak terkontrol.
Ia menjelaskan, secara umum penyandang diabetes memiliki sistem imun yang lebih lemah, terutama jika diabetesnya tidak terkontrol (total gula darah sewaktu >200, mg/dl atau gula darah puasa >130 mg/dl).
dr Rudy juga memaparkan bahwa sistem imun kita membutuhkan kondisi optimal untuk dapat bekerja dengan baik. Pada penyandang diabetes, kadar gula yang tinggi menyebabkan disfungsi (gangguan) imunitas. Selain itu, kadar stress oksidatif pada pasien diabetes cenderung lebih besar, sehingga dapat melemahkan sistem imun.
“Jangan lupa juga, penyandang diabetes yang sudah lama dengan beragam komorbid maupun komplikasi juga menambah risiko perburukan COVID-19,” ujar dr Rudy saat dihubungi detikcom, Selasa (04/08/2020).
“Tapi kalau diabetesnya terkontrol dengan baik, maka sistem imunnya bisa baik juga,” pungkasnya.