Di Tangan Nepal, Ranpur Intai Ferret Diintegrasikan dengan Senapan Mesin Berat ZPU-2

Dikenal sebagai kendaraan pandu intai tempur dari era 60-an, nama Ferret yang didatangkan bersamaan dengan panser Saladin dan Saracen APC, seolah tenggelam dalam jagad alutsista TNI AD. Meski telah uzur, seperti halnya Saladin dan Saracen, maka trio ranpur buatan Inggris ini seolah menolak untuk pensiun. Debut Ferret pun masih kerap ditampilkan, meski sebatas dalam kegiatan parade militer. Namun, ada yang berbeda dari Angkatan Darat Nepal.

Baca juga: Alvis Ferret – Panser Intai “Kostrad” dari Era 60-an

Di tangan Angkatan Darat Nepal, Ferret yang masuk kategori kendaraan tempur (ranpur) ringan, dapat disulap menjadi ranpur dengan senapan mesin berat hanud (pertahanan udara) self propelled. Konktitnya, kubah (turret) Ferret standar yang bisanya menjadi tempat atau dudukan senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm, diganti dengan dudukan senapan mesin berat ZPU-2 anti-aircraft gun, yang menjadikan Ferret dapat memberikan perlindugan udara jarak dekat atau bantuan tembakan ke sasaran di permukaan.

ZPU (zenitnaya pulemotnaya ustanovka, yang berarti “dudukan senapan mesin antipesawat”) adalah keluarga senjata antipesawat buatan era Soviet yang didasarkan pada senapan mesin berat KPV 14,5 ×114 mm. ZPU mulai dioperasikan militer Soviet pada tahun 1949 dan digunakan oleh lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Ada versi senjata laras empat (ZPU-4), laras ganda (ZPU-2 dan ZU-2), dan laras tunggal (ZPU-1).

Di Tangan Nepal, Ranpur Intai Ferret Diintegrasikan dengan Senapan Mesin Berat ZPU-2

Semua jenis ZPU mengadopsi jenis laras yang dapat diganti cepat dengan berpendingin udara, dan dapat menembakkan berbagai amunisi termasuk proyektil API (B32), API (BS41), API-T (BZT) dan IT (ZP). ZPU memiliki laju tembakan maksimum sekitar 600 peluru per menit, meskipun secara praktis dibatasi hingga sekitar 150 peluru per menit.

ZPU-2 laras ganda dibuat dalam dua versi berbeda; model awal memiliki pelindung lumpur besar (large mud guards) dan dua roda yang dilepas pada saat posisi menembak, dan model akhir memiliki roda yang dapat dilipat dan diangkat dari tanah pada posisi menembak. ZPU-2 ternyata terlalu berat untuk pasukan lintas udara, sehingga UZPU-2 baru (kemudian diubah namanya menjadi ZU-2) dikembangkan dari ZPU-1. ZPU-1 laras tunggal dibawa dengan kereta roda dua dan dapat dipecah menjadi beberapa bagian seberat 80 kilogram untuk diangkut melalui medan yang kasar.

Di Tangan Nepal, Ranpur Intai Ferret Diintegrasikan dengan Senapan Mesin Berat ZPU-2

ZPU-2 beroperasi dengan sistem short recoil operation. Jarak tembak efektif senjata ini mencapai 1.400 meter dan jarak tembak maksimum 8.000 meter. Untuk ZPU-2 yang dipasang pada Ferret, dibekali dua boks magasin besar, yang mana masing-masing berisi 150 peluru. Kabarnya, versi senjata ini dibuat telah dibuat oleh Cina, Korea Utara, dan Rumania.

Ferret
Dilihat dari body nya yang imut, Ferret hanya diawaki oleh dua orang, yakni pengemudi dan komandan yang merangkap sebagai juru tembak. Untuk urusan senjata, tentu Ferret harus tahu diri, panser ini standarnya hanya dibekali senapan mesin kaliber 7,62 mm dalam kubah putar. Tapi beberapa negara pengguna Ferret juga berhasil melalukan pengembangan agar Ferret tampil lebih galak. Contohnya seperti kemampuan Ferret menggotong rudal anti tank Vigilant dan merian tanpa tolak balik.

Indonesia sendiri dikabarkan memiliki 55 unit Ferret tipe Mk1/2. Sejalan dengan perkembangan, Ferret milik TNI-AD sudah di retrofit, terutama dengan penggantian dari mesin bensin ke mesin diesel. (Gilang Perdana)

Spesifikasi Ferret
Negara pembuat : Inggris
Berat : 3,7 ton
Panjang : 3,7 meter
Lebar : 1,91 meter
Tinggi : 1,88 meter
Awak : 2 orang
Senjata utama : 7,62 mm
Suspensi : 4×4
Jarak tempuh : 306 Km
Kec max : 93 Km/jam
Mesin : Rolls Royce B60 6 silinder (mesin bensin)

Terima kasih telah membaca artikel

Di Tangan Nepal, Ranpur Intai Ferret Diintegrasikan dengan Senapan Mesin Berat ZPU-2