Jakarta –

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti 50 hari invasi Rusia ke Ukraina. Hingga kini, sudah ada 4,6 juta pengungsi yang meninggalkan Ukraina.

“Ribuan warga sipil tewas, termasuk anak-anak. Ada 119 serangan terverifikasi terhadap perawatan kesehatan,” sorot Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari pernyataan resminya dalam konferensi pers di Jenewa.

Tedros menyayangkan banyak layanan kesehatan yang terdampak parah invasi Rusia ke Ukraina, imbas sejumlah ledakan. Karenanya, ia meminta Rusia segera menyetop serangan tersebut demi mencegah lebih banyak korban bertumbangan.

“Layanan kesehatan terus terganggu parah terutama di bagian timur negara itu (Ukraina). Demi kemanusiaan, saya mendesak Rusia untuk menghentikan serangan ini dan bekerja untuk perdamaian,” desaknya.

Imbas invasi, Rusia kekurangan banyak pasokan medis termasuk obat untuk pengidap HIV AIDS. Awal bulan ini, WHO ikut memasok ribuan dosis obat antiretroviral untuk pasien HIV di Ukraina selama 12 bulan ke depan.

“Perang ini berpotensi merusak kemajuan yang diperoleh dengan susah payah beberapa tahun terakhir pada sejumlah masalah kesehatan, termasuk HIV. Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi ketika Ukraina mulai menyampingkan HIV,” kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans kata Henri P. Kluge, dikutip dari Reuters, beberapa waktu lalu.