Deretan Gejala COVID-19 Ringan dan Cara Mengatasinya

Jakarta –
Saat terinfeksi virus Corona, seseorang bisa mengalami berbagai gejala, mulai dari gejala COVID-19 ringan hingga parah. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2020 lalu, sekitar 80 persen pasien COVID-19 mengalami gejala ringan atau tanpa gejala (asimtomatik).
Namun, pasien dengan gejala COVID-19 ringan masih berisiko menyebarkan virus Corona. Tak hanya itu, gejala yang dialaminya bisa berkembang menjadi parah.
Menurut National Institutes of Health (NIH), mereka mendefinisikan pasien dengan gejala yang ringan yaitu yang mengalami gejala demam, batuk, hingga anosmia atau kehilangan kemampuan indra penciuman serta perasa.
“Individu yang memiliki salah satu dari berbagai tanda dan gejala COVID-19 (misalnya demam, batuk, sakit tenggorokan, malaise, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, diare, kehilangan kemampuan indra perasa dan penciuman, tetapi tidak mengalami sesak napas, dispnea, atau kondisi dada yang abnormal,” kata NIH yang dikutip dari Medical News Today, Jumat (9/7/2021).
Meski hanya mengalami gejala COVID-19 ringan, pasien tersebut tetap harus melakukan isolasi dan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat bahwa siapapun bisa mengembangkan gejala COVID-19 ringan hingga parah. Gejala tersebut mungkin muncul 2-14 hari pasca terpapar virus. Gejala COVID-19 ringan tersebut meliputi:
- Batuk
- Kelelahan
- Demam
- Nyeri otot atau nyeri tubuh
- Mual
- Diare
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan kemampuan indra perasa dan penciuman (anosmia)
- Sakit kepala
Bagaimana cara mengatasi gejala ringan COVID-19 ini?
CDC mengungkapkan kebanyakan pasien COVID-19 membutuhkan waktu beberapa minggu untuk benar-benar bisa pulih dari COVID-19. Jika mengalami gejala COVID-19 ringan seperti demam, bisa diatasi dengan istirahat dan minum air putih. Bisa juga dengan mengkonsumsi obat seperti paracetamol dan ibuprofen.
Jika mengalami gejala batuk, bisa coba mengkonsumsi sesendok madu setiap hari. Sedangkan untuk mengatasi gejala sesak napas, usahakan agar kamar isolasi tidak panas. Buka jendela dan hindari penggunaan kipas angin untuk mencegah penyebaran virus.
Selain itu, sebagai upaya mengatasi gejala COVID-19 ringan, pemerintah menganjurkan untuk melakukan isolasi mandiri demi menekan laju penularan. Berikut cara sembuh dari COVID-19 yang bisa diupayakan menurut Kementerian Kesehatan.
- Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan
- Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat
- Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19
- Selama di rumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga
- Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur.
- Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin.
- Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit)
- Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak napas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.