Demi Langit Biru, Jakarta Diguyur 70.500 Liter Air untuk ‘Bilas’ Polusi Udara

Jakarta –
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melakukan prosedur teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi masalah polusi tinggi selama perhelatan KTT ASEAN beberapa waktu lalu. Pihak BNPB mengatakan bahwa TMC dilakukan dengan penyemprotan air teknologi water-spray dari pesawat.
Proses penyemprotan tersebut dilakukan oleh pihak BNPB bekerjasama dengan pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI AU, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Operasi ini telah dilaksanakan semenjak Senin (4/9) hingga Senin (11/9) dengan durasi terbang selama 82 jam 50 menit dan membawa 70.500 liter air yang disemprotkan untuk membentuk evaporasi buatan di langit Jakarta,” ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip dari Antara, Rabu (13/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses penyemprotan langit Jakarta dilakukan menggunakan dua pesawat Cessna. Dalam satu hari, setiap pesawat melakukan empat kali sorti di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.
“Sebanyak dua pesawat dioperasikan untuk menciptakan evaporasi sehingga diharapkan bisa ‘membilas’ polusi udara. Selain mengurangi polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), operasi TMC teknik baru ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan KTT ASEAN,” sambungnya.
Pakar modifikasi cuaca dan Ahli Perekayasa Utama Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menjelaskan bahwa prosedur TMC dengan penyemprotan melalui pesawat udara memiliki kelebihan.
“Penyemprotan menggunakan pesawat itu lebih targeted ya bisa ditentukan targetnya. Arahnya bisa disesuaikan mana yang harus dikurangi polutannya,” ucap Handoko ketika dihubungi detikcom.
“Dalam sehari itu bisa 8 kali penerbangan dari pagi sampai sore. Polusinya hilang bisa bertahan lama atau tidak itu tergantung pada sumber polutannya,” sambungnya.
Walaupun dapat menurunkan polusi, Handoko mengingatkan bahwa langkah yang dilakukan hanya memberikan efek sementara dan membutuhkan peran banyak pihak. Ia berharap bahwa kebijakan menekan sumber polusi bisa terus digalakkan.