Cuma Bekal Internet, Kok Bisa Dokter Gadungan Tembus Masuk RS? Begini Temuan IDI

Jakarta

Aksi tipu daya dokter gadungan di Surabaya, Susanto bikin heboh. Pasalnya, pria lulusan SMA tersebut telah bertahun-tahun berpraktik sebagai ‘dokter’ tanpa bekal pendidikan kedokteran, melainkan hanya dengan mencomot data identitas dari seorang dokter asli di Bandung, yakni dr Anggi Yurikno.

Terbongkarnya aksi Susanto ini bermula ketika rumah sakit tempatnya berpraktik, RS Pelindo Husada Citra (PHC) Surabaya, hendak memproses perpanjangan kontrak kerja. Pihak RS menemukan ada ketidaksesuaian hasil foto dengan Sertifikat Tanda Registrasi yang dikirimkan oleh Susanto.

Dari sana, barulah ketahuan bahwa data yang selama ini digunakan oleh Susanto adalah milik dr Anggi, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diduga Berbekal Ilmu dari Internet

Tak perlu repot-repot menempuh pendidikan kedokteran bertahun-tahun, ‘ilmu’ yang dimiliki oleh Susanto diduga diperoleh hanya dari situs-situs online.

Sebagaimana disoroti oleh anggota Biro Hukum Pembinaan dan pembelaan Anggota (BHP2A) PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Dewa Nyoman Sutayana, informasi kesehatan di internet ini amat mudah diakses dan berisiko disalahgunakan untuk orang yang hendak mengaku-ngaku sebagai dokter.

“(Informasi kesehatan) sangat banyak dan sangat mudah diakses oleh siapa pun. Tinggal mengakses internet, dapatlah sejumlah informasi tentang kesehatan. Tujuannya pasti sangat baik, untuk masyarakat agar lebih waspada. Terutama dalam melakukan penanganan awal sebelum dia ke dokter,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/9/2023).

“Tapi di sisi lain, bisa saja informasi ini disalahgunakan oleh orang-orang yang cukup dengan baca artikel, cukup baca poin-poinnya saja kemudian dia menganggap dirinya adalah seorang dokter. Kemudian dia bisa memanfaatkan kesempatan dalam kesempatan untuk masuk ke dalam satu fasilitas,” imbuh dr Dewa.

Kok Bisa Sampai Tembus Masuk RS?

Lebih lanjut dr Dewa menyinggung, sebenarnya prosedur seleksi dokter untuk berpraktik di rumah sakit sudah berlapis-lapis. Walhasil seharusnya, tidak mudah untuk dokter gadungan bisa tembus rumah sakit dan berpraktik begitu saja. Namun memang dalam case ini, ada celah yang membuat Susanto bisa masuk ke RS PHC Surabaya.

“Pada dasarnya sistemnya sudah berlapis-lapis, sudah bagus sudah berlapis-lapis. Artinya, tidak mudah untuk seseorang bisa masuk ke dalam suatu fasilitas kesehatan kemudian berpraktik. Disinggung juga oleh dr Adib, ada proses kredensial. Celahnya sempit sebenarnya,” bebernya.

“Ada informasi karena kondisi COVID. Dari yang biasa tatap muka kemudian menjadi daring,” pungkas dr Dewa.

NEXT: Susanto Sudah ‘Pemain Lama’

Terima kasih telah membaca artikel

Cuma Bekal Internet, Kok Bisa Dokter Gadungan Tembus Masuk RS? Begini Temuan IDI