Shopee Affiliates Program

COVID-19 Ngegas Terus di Jateng, Dinkes Angkat Bicara

Semarang

Provinsi Jawa Tengah berada di posisi kedua penambahan kasus COVID-19 terbanyak setelah DKI Jakarta pada Rabu (25/11/2020). Salah satu penyebab bertambahnya Corona di Jateng yaitu libur panjang akhir Oktober 2020 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, mengatakan kenaikan pada minggu ke-45, 46, dan 47 ada korelasinya dengan kegiatan masyarakat yaitu libur panjang 28 Oktober 2020 – 1 November 2020.

“Kenaikan di minggu ke-46, 47 bahkan sejak minggu ke 45. Minggu-minggu pasca libur panjang. Dan itu kalau dulu libur panjang minggu ke-43 dan 44. Pasca itu terjadi peningkatan tidak hanya di Jateng. Ada pengaruh kegiatan kemasyarakatan, pengaruhnya ya libur panjang, terjadi arus mobilitas meningkat,” kata Yulianto dalam jumpa pers virtual, Rabu (25/11/2020).

Selain itu menurut Yulianto angka kasus makin tinggi juga karena tingginya tes COVID-19. Kemudian ada penyebab lainnya yaitu mutasi dari virus di Jateng.

“Ketiga adalah sebenarnya tingkat transmisi di lapangan bagaimana? Virus yang ada di Jateng-DIY, tempat lain, sudah mutasi ke-7,” jelasnya.

Kemudian terkait data pusat yang ada perbedaan dengan data website Jateng sehingga peningkatan data kasus tinggi, karena merupakan data delay. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebelumnya mengatakan beberapa hari kedepan akan ada lonjakan karena proses sinkronisasi data.

“Kita nanti akan terus untuk meningkatkan agar perbedaan semakin kecil yang penting kita jujur saja,” terang Yulianto.

Ia menambahkan, saat ini klaster tertinggi yang menonjol yaitu klaster rumah tangga, pondok pesantren, dan pasar. Mayoritas dilakukan isolasi mandiri.

“Klaster rumah tangga yang terpapar ada 374, ini Ada riwayat perjalanan dari luar daerah. Kedua pondok pesantren, ada 271, sampai hari Senin kemarin datanya, kebanyakan transmisi lokal. Ada klaster pasar ada 91 orang,” katanya.

Untuk diketahui, Pemerintah melaporkan 5.534 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi hari ini. DKI Jakarta menjadi yang tertinggi dengan jumlah 1.273 kasus, kemudian Jawa Tengah 1.008 kasus dan Jabar 741 kasus.



Terima kasih telah membaca artikel

COVID-19 Ngegas Terus di Jateng, Dinkes Angkat Bicara