COVID-19 Mengganas, Warga India Sampai Harus Cari Obat ke Black Market

Jakarta

Ledakan kasus COVID-19 di India membuat warganya harus berebut obat dan layanan fasilitas kesehatan di rumah sakit. Beberapa terpaksa mengakses black market untuk membeli obat dengan harga sepuluh kali lebih mahal dibanding harga di pasar legal.

Mengingat, kini India melaporkan angka COVID-19 dengan rata-rata 300.000 kasus perhari, membuat rekor baru dalam skala global. Per Senin (26/4/2021), India melaporkan 352.991 kasus baru, dengan 2.812 kasus kematian dalam 24 jam terakhir.

Salah satunya, Anshu Priya harus berjuang menopang keberlangsungan hidup ayah mertua yang kini terinfeksi COVID-19. Lantaran tak kedapatan kasur rumah sakit di Deli atau pinggiran Noida, ia terpaksa mencari tabung oksigen di black market.

Ia membayar sebesar 50.000 rupee atau setara 9.693.570 rupiah. Padahal normalnya, tabung oksigen hanya seharga 6000 rupee atau 1.163.228 rupiah.

Kisah Anshu bukan satu-satunya.Untuk menghidupi kakaknya yang kini dalam kondisi kritis akibat infeksi COVID-19, Tiwari dianjurkan dokter untuk membeli obat remdesivir.

Seluruh rumah sakit dan toko obat yang dikunjunginya sudah kehabisan. Mau tak mau, black market menjadi satu-satunya jalan. Apa daya, uangnya sudah habis untuk pengobatan kakaknya yang tak kunjung beroleh pelayanan gratis di rumah sakit.

“Tidak ada lagi tempat tidur. Apa yang akan saya lakukan? Saya bahkan tidak bisa membawanya ke tempat lain karena saya sudah menghabiskan begitu banyak uang dan tinggal sedikit yang tersisa,” ujarnya, dikutip dari BBC, Senin (26/4/2021).

Ditipu pasar gelap

Di tengah situasi mendesak, obat-obat palsu dan penipuan mulai bertebaran di India. Seorang pekerja IT yang tak ingin disebut identitasnya menyebut, sempat membayar 10.000 rupee atau setara 1.938.714 rupiah pada seorang penjual tabung oksigen dan remdesivir yang ditemuinya lewat Twitter.

“Tepat ketika saya baru saja mengirim uangnya, nomor (penjual) tersebut langsung memblokir nomor saya,” katanya.

Menanggapi kasus tersebut, pihak pemerintah telah menindaklanjuti pemasaran gelap obat remdesivir. Namun di tengah kondisi semrawut masyarakat, aktivitas pasar gelap masih berlangsung.


Terima kasih telah membaca artikel

COVID-19 Mengganas, Warga India Sampai Harus Cari Obat ke Black Market