
COVID-19 Jawa Bali Merangkak Lagi, Lebaran Bisa Melonjak? Menkes Bilang Begini

Jakarta –
Kasus COVID-19 di Jawa Bali kembali merangkak naik. Meski begitu, tren peningkatan kasus COVID-19 relatif tidak signifikan. Hal itu diutarakan juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi.
“10 April kemarin kita melihat ada peningkatan kasus sebanyak 169 kasus di Jawa Bali, yang artinya ini menyumbang 90 kasus per harinya. Ini yang menjadi kewaspadaan kita ya, kalau kita melihat bahwa kasus baru di Jawa Bali minggu ini terlihat ada peningkatan,” sebutnya dalam konferensi pers daring Selasa (12/4).
Kasus COVID-19 saat Lebaran Bisa Melonjak?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menekankan lonjakan kasus COVID-19 bisa terjadi jika Indonesia kembali melaporkan varian baru Corona. Meski tidak bisa memastikan kapan status pandemi COVID-19 berakhir dan menjadi endemi, ia menyebut situasi COVID-19 di Tanah Air kini terpantau aman.
“Kita sudah amati sebenarnya penyebab kenaikan paling tinggi itu bukan hari raya, penyebab kenaikan paling tinggi adalah varian baru. Nah sampai sekarang alhamdulillah tidak ada varian baru yang mengkhawatirkan,” beber Menkes dalam agenda Strengthening Indonesia’s Health Architecture, ditulis Kamis (14/4).
Banyak negara yang belakangan kembali mencatat peningkatan kasus COVID-19 eksponensial seperti China hingga Amerika Serikat akibat ‘Son of Omicron’ BA.2. Varian BA.2 juga meningkat di Indonesia dan sudah dominan sejak Januari 2022, tetapi tidak berdampak pada peningkatan kasus COVID-19.
“Kita juga melihat secara nasional varian Omicron mendominasi varian COVID-19 terutama dengan kita melihat adanya peningkatan proporsi subvarian BA.2,” kata dr Nadia.
(naf/naf)
COVID-19 Jawa Bali Merangkak Lagi, Lebaran Bisa Melonjak? Menkes Bilang Begini
