COVID-19 Diprediksi Akan Jadi Endemik, Ini Bedanya dengan Pandemi

Jakarta –
Para pakar memprediksi COVID-19 besar kemungkinan akan menjadi endemik. Hal ini berdasarkan temuan dari penelitian yang melibatkan 100 ahli imunologi hingga para ahli virologi, 90 persen di antara mereka setuju COVID-19 akan menjadi endemik.
“Saya pikir itu akan menjadi ‘budaya’ baru bagi dokter menanyakan apakah seseorang terinfeksi bakteri atau terkena virus? Jika seseorang terkena virus, apakah itu flu biasa, atau virus Corona?” ujar profesor dari La Jolla Institute for Immunology, Erica Ollman Saphire, dikutip dari CNBC, Senin (1/3/2021).
Endemik jelas berbeda dengan pandemi. Penyakit endemik di Indonesia meliputi demam berdarah dengue (DBD), malaria, hingga kusta. Namun, apa sih bedanya dengan pandemi?
Pandemi
Dikutip dari Medical Xpress, dalam istilah epidemiologi, pandemi diartikan sebagai penyakit yang mewabah di sebagian besar dunia dalam waktu bersamaan. Sebelum COVID-19 merebak luas, ia dinyatakan sebagai epidemi.
Adapun penyakit yang sempat menjadi pandemi adalah:
– Flu Spanyol 1918
– Flu Asia 1956
-1958
– HIV-AIDS
– Flu Babi
Endemik
Sementara pakar penyakit menular Dr Pritish Tosh dari Mayo Clinic menyebut endemik hanya terjadi di beberapa wilayah dalam rentang waktu tertentu.
“Dalam istilah epidemiologi, wabah mengacu pada sejumlah kasus yang melebihi apa yang diharapkan. Pandemi adalah ketika ada wabah yang menyerang sebagian besar dunia. Kami menggunakan istilah endemik ketika ada infeksi dalam lokasi geografis yang ada selamanya,” bebernya.
“Ketika kita berbicara tentang infeksi endemik, kita berbicara tentang virus, bakteri dan patogen yang ada di dalam suatu lokasi geografis,” kata Dr Tosh.
Kepala Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, ikut menanggapi hal ini. Ia menegaskan, mungkin saja COVID-19 akan menjadi endemik.
Pakar menyebut, sebuah penyakit memang tidak bisa langsung hilang begitu saja. Simak penjelasannya di halaman berikut.