Corona Melonjak, Ribuan Dokter Muda di Malaysia Berencana Mogok Kerja

Jakarta

Pusat perawatan dan rumah sakit pasien COVID-19 di Malaysia terancam terganggu karena ribuan dokter muda berencana mogok kerja pada Senin pekan depan (26/7/2021). Mereka melakukan aksi ini karena merasa hak-hak kesejahteraannya tidak terpenuhi dengan baik.

Dikutip dari The Straits Times, hampir seluruh dokter muda yang akan mogok kerja ini berstatus kontrak. Mereka beralasan tuntutan pekerjaannya semakin tinggi, namun pemerintah tak kunjung memenuhi tunjangan dan insentifnya.

Para dokter muda ini tergabung dalam kelompok Hartal Doktor Kontrak (HDK). Mereka telah memperingatkan rumah sakit dan departemen kesehatan di Malaysia bahwa aksi mogok kerja pada Senin depan akan melibatkan hingga 20.000 dokter.

“Dokter kontrak di Malaysia telah setuju dan berpartisipasi dalam aksi mogok kerja untuk menyatakan ketidakpuasan mereka dengan bagaimana masalah ini ditangani hari ini,” kata HDK dalam surat yang diyakini telah dikirim ke berbagai rumah sakit dan departemen kesehatan pada Kamis (22/7/2021).

Mayoritas dokter kontrak ini bekerja di pusat perawatan dan rumah sakit pasien COVID-19. HDK mengatakan para dokter diminta untuk bekerja ‘lembur’ tanpa bayaran tambahan dan dilarang melakukan pekerjaan tambahan di pusat-pusat vaksinasi yang dijalankan sektor swasta.

HDK memperingatkan bahwa sistem kesehatan Malaysia telah menunjukkan tanda-tanda kegagalan dengan semakin penuhnya rumah sakit, kemudian diperparah dengan banyak dokter yang memutuskan untuk mengundurkan diri serta mogok kerja.

Dalam beberapa pekan terakhir, kasus Corona di Malaysia memang kian melonjak. Saat ini ada lebih 140.000 pasien COVID-19, dengan hampir 1.000 pasien di antaranya dirawat di ruang ICU.

Secara konsisten Malaysia mencatat lebih dari 10.000 kasus Corona per hari dan lebih dari 100 kasus kematian dalam sehari selama sepekan terakhir.


Terima kasih telah membaca artikel

Corona Melonjak, Ribuan Dokter Muda di Malaysia Berencana Mogok Kerja