Corona AY.4.2 Masuk Singapura, RI Sudah Punya 23 ‘Versi Lama’ Delta Plus

Jakarta –
Singapura melaporkan kasus pertama varian Delta Plus AY.4.2. Varian Delta Plus ini belakangan dikhawatirkan karena memicu peningkatan kasus COVID-19 di Inggris dan mulai merebak ke negara-negara Asia.
Mulai dari India, hingga terbaru ditemukan di Singapura. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan hal ini wajib menjadi kewaspadaan bersama. Sebab, sudah ada 23 jenis varian Delta di Indonesia.
Tak menutup kemungkinan, jika varian-varian tersebut pada akhirnya bisa kembali meningkat dan berimbas pada lonjakan kasus COVID-19.
“Kita juga harus waspadai, karena varian Delta di Indonesia itu sudah tercatat sebanyak 4.358 dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing kita, dan varian Delta itu sudah sampai 23 varian,” ungkap dia dalam Media Workshop BPJS Kesehatan, Kamis (28/10/2021).
“Jadi ini yang harus kita waspadai musuh dalam negeri atau musuh domestik kita masih cukup besar, untuk setiap saat bisa kemudian bangkit kembali dan kemudian menimbulkan peningkatan kasus lagi,” beber dia.
Apa saja 23 jenis varian Delta yang ditemukan di Indonesia?
Dari 23 jenis varian Delta yang ditemukan, paling banyak menyebar adalah varian AY.23. Berikut sebaran lengkap varian Delta di Indonesia.
1. AY.23: 3.050 kasus
2. AY.24: 963 kasus
3. B.1.617.2: 205 kasus
4. AY.4: 71 kasus
5. AY.39: 18 kasus
6. AY.26: 10 kasus
7. AY.33: 10 kasus
8. AY.16: 5 kasus
9. AY.11: 4 kasus
10. AY.29: 3 kasus
11. AY.37: 3 kasus
12. AY.17: 2 kasus
13. AY.3: 2 kasus
14. AY.32: 2 kasus
15. AY.7.1: 2 kasus
16. AY.1: 1 kasus
17. AY.10: 1 kasus
18. AY.15: 1 kasus
19. AY.20: 1 kasus
20. AY.23.1: 1 kasus
21. AY.34: 1 kasus
22. AY.39.1: 1 kasus
23. AY.5: 1 kasus