
Cisco Tata Ulang Keamanan Pusat Data dan Cloud dengan AI

Jakarta, – Cisco mengungkapkan pendekatan baru yang radikal untuk mengamankan pusat data dan cloud sebagai respons terhadap peningkatan demand revolusi AI pada infrastruktur IT.
Cisco merancang ulang cara kita memanfaatkan dan melindungi AI dan beban kerja modern lainnya dengan Cisco Hypershield yang pertama dalam industri.
Dengan inovasi yang belum pernah ada sebelumnya, Cisco akan memberikan keuntungan bagi defender, di mana melalui pengumuman terbaru ini akan mempercepat infrastruktur AI dengan portofolio switching, silikon dan komputasi dari Cisco.
Cisco Hypershield melindungi aplikasi, perangkat, dan data di semua pusat data public dan private, di cloud dan di lokasi fisik – di mana saja yang dibutuhkan pelanggan.
Didesain dan dibangun dengan mempertimbangkan AI sejak awal, Hypershield memungkinkan perusahaan mencapai outcomes keamanan melebihi apa yang bisa dilakukan manusia.
“Cisco Hypershield adalah salah satu inovasi keamanan yang paling signifikan dalam sejarah kami,” kata Chuck Robbins, Chair dan CEO, Cisco.
“Dengan kehandalan data dan kekuatan kami dalam platform keamanan, infrastruktur, dan kemampuan observasi, Cisco diposisikan secara unik untuk membantu pelanggan kami memanfaatkan kekuatan AI,” imbuhnya.
Hypershield adalah arsitektur keamanan baru yang revolusioner. Ia dibangun dengan teknologi yang awalnya dikembangkan untuk hyperscale public clouds dan kini tersedia untuk tim IT enterprise dari semua skala.
Lebih seperti kain ketimbang pagar, Hypershield memungkinkan pengamanan diterapkan di manapun yang membutuhkannya.
Setiap layanan aplikasi di pusat data. Setiap klaster Kubernetes di public cloud. Setiap container dan virtual machine (VM).
Ia bahkan bisa mengubah setiap port jaringan menjadi titik pengamanan dengan performa tinggi yang membawa kemampuan keamanan yang sepenuhnya baru tidak hanya untuk cloud, namun juga ke pusat data, operasional pabrik, atau ruang pemeriksaan imaging rumah sakit.
Teknologi baru ini memblokir eksploitasi terhadap aplikasi hanya dalam hitungan menit dan menghentikan pergerakan lateral dalam jalurnya.
Baca Juga: Menurut Cisco, 2024 Tren Teknologi Akan Dipenuhi AI
“AI memiliki potensi untuk memberdayakan 8 miliar manusia di dunia untuk memiliki dampak yang sama seperti terhadap 80 miliar manusia. Dengan jumlah sebanyak ini, kita harus menata kembali peran pusat data – bagaimana pusat data dihubungkan, diamankan, dioperasikan dan diskalakan,” kata Jeetu Patel, Executive Vice President dan General Manager for Security and Collaboration, Cisco.
“Kekuatan Cisco Hypershield adalah kemampuannya untuk melakukan pengamanan di manapun yang membutuhkan – di software, di server, atau bahkan di switch jaringan di masa depan. Saat Anda memiliki sistem terdistribusi yang mencakup ratusan ribu titik, pengelolaan yang sederhana sangat penting. Dan kami harus menjadi lebih mandiri dengan biaya yang jauh lebih rendah,” imbuh Jeetu.
Baca Juga: Motific Berhasil Dihadirkan Oleh Cisco, Ini Fungsinya
Penguatan keamanan dengan Hypershield dilakukan di tiga lapisan yang berbeda: di software, di virtual machine dan di jaringan dan server komputasi dan perangkat, memanfaatkan akselerator hardware berdaya kuat yang digunakan secara luas dalam komputasi berperforma tinggi dan hyperscale public clouds.
Hypershield dibangun dengan tiga pilar utama:
- AI-Native: Dibangun dan didesain sejak awal untuk menjadi mandiri dan prediktif, Hypershield menjalankan pengelolaan secara mandiri setelah ia mendapatkan kepercayaan, sehingga memungkinkan pendekatan yang sangat terdistribusi dalam skala besar.
- Cloud-Native: Hypershield dibangun dengan open source eBPF, mekanisme default untuk menghubungkan dan melindungi beban kerja cloud native di hyperscale cloud. Cisco mengakuisisi penyedia eBPF terkemuka untuk enterprise, Isovalent, pada awal bulan ini.
- Sangat Terdistribusi: Cisco menata kembali secara menyeluruh cara keamanan jaringan tradisional bekerja dengan membenamkan pengendalian keamanan canggih ke dalam server dan network fabric itu sendiri. Hypershield mencakup semua clouds dan memanfaatkan akselerasi hardware seperti Data Processing Units (DPU), untuk menganalisa dan merespons anomali dalam aplikasi dan perilaku jaringan. Ini memindahkan keamanan lebih dekat ke beban kerja yang membutuhkan perlindungan.
Cisco, dengan keahliannya di bidang jaringan, keamanan dan ekosistem mitra yang ekstensif dan terdepan dalam industri, bersama dengan NVIDIA, berkomitmen untuk mengembangkan dan mengoptimalkan solusi keamanan AI-native untuk melindungi dan mengembangkan pusat data masa depan.
Kolaborasi ini mencakup pemanfaatan cybersecurity AI framework NVIDIA Morpheus untuk mempercepat pendeteksian anomali dalam jaringan, serta layanan mikro NVIDIA NIM untuk menjalankan asisten security AI kustom untuk enterprise.
Akselerator konvergensi NVIDIA menggabungkan kekuatan GPU dan komputasi DPU, untuk memperkuat Cisco Hypershield dengan keamanan yang kuat dari cloud hingga edge.
“Enterprise di semua industri sedang mencari solusi keamanan yang bisa melindungi mereka dari ancaman siber yang semakin meluas,” kata Kevin Deierling, Senior Vice President of Networking, NVIDIA.
“Bersama, Cisco dan NVIDIA memanfaatkan kekuatan AI untuk menyediakan infrastruktur pusat data yang kuat dan sangat aman, yang akan memungkinkan enterprise melakukan transformasi bisnis mereka dan memberikan keuntungan bagi pelanggan di mana saja,” jelas Kevin.
Halaman berikutnya
Hypershield mengatasi tiga tantangan utama saat ini..
Cisco Tata Ulang Keamanan Pusat Data dan Cloud dengan AI
