Shopee Affiliates Program

Chancroid

Jakarta – Pada sebagian orang, melakukan hubungan seksual memang menyenangkan. Namun perlu diperhatikan bahwa terdapat penyakit chancroid yang disebabkan oleh aktivitas seksual. Kondisi ini bisa membuat pengidapnya mengalami rasa sakit di area kelamin.

Apa Itu Penyakit Chancroid?

Chancroid atau ulkus mole merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini dapat menyebabkan benjolan yang terasa lunak saat disentuh. Benjolan biasanya berada di vagina atau penis dan menyebabkan luka terbuka dengan rasa sakit. Meskipun chancroid mudah diobati, tetapi penyakit tersebut sangat mudah juga untuk menyebar.

Seseorang yang mengalami chancroid dapat menularkan ke orang lain dengan kontak seksual secara langsung dan kontak fisik lainnya. Jika seseorang memiliki luka chancroid dan menyentuh orang lain, maka orang tersebut juga akan terinfeksi.

Siapa saja bisa terkena penyakit chancroid, namun pria lebih mungkin mengalami penyakit tersebut daripada wanita. Biasanya, wanita yang mengalami chancroid seringkali tidak menunjukkan gejala. Namun, pada beberapa kasus wanita memiliki pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala Chancroid

Gejala chancroid muncul sekitar 4 sampai 10 hari setelah infeksi. Gejala awal ditandai dengan munculnya satu atau lebih benjolan merah di alat vital. Berikut beberapa gejala chancroid, antara lain:

  • Terdapat benjolan berwarna merah yang menyakitkan pada alat vital
  • Peradangan pada uretra
  • Dasar ulkus terlihat kuning atau abu-abu
  • Rasa sakit dan pendarahan dari luka
  • Keputihan yang tidak normal
  • Bisul mudah berdarah jika disentuh
  • Rasa sakit saat berhubungan seksual
  • Rasa nyeri saat buang air kecil
  • Adanya bengkak di selangkangan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Tepi luka tidak teratur
  • Luka bisa tumbuh dan menyatu dengan luka lain
  • Pada wanita, rasa nyeri paling sering terjadi di lubang vagina, leher rahim, labia dan di antara vagina dengan anus. Terdapat kemungkinan kondisi ini menyebabkan benjolan di area selangkangan. Benjolan ini berisi nanah dan bisa menjadi lebih besar, bisa pecah kapan saja dan bertekstur kasar. Biasanya, benjolan terbentuk sekitar 1 hingga 2 minggu setelah luka muncul.

Penyebab Chancroid

Penyebab utama dari penyakit chancroid adalah bakteri H. ducreyi. Bakteri ini dapat menyerang jaringan di daerah kemaluan sehingga membentuk ulkus yang disebut dengan chancroid atau ulkus mole.

Ulkus dapat berdarah dan mengeluarkan cairan yang mengandung bakeri. Kondisi dapat dapat ditularkan melalui hubungan seksual seperti anal, oral dan vaginal. Selain melalui hubungan seksual, chancroid juga dapat ditularkan melalui kontak kulit langsung dengan pengidap.

Faktor Risiko Chancroid

Terdapat beberapa faktor risiko yang membuat seseorang terkena penyakit chancroid salah satunya adalah berkontak langsung dengan luka terbuka dari orang lain yang memiliki chancroid.

Berikut faktor risiko lainnya, yakni:

  • Melakukan hubungan seksual tanpa pelindung (kondom)
  • Melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan
  • Penyalahgunaan obat
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Melakukan hubungan seksual yang kasar hingga menimbulkan luka
  • Anal seks
  • Tidak menjaga kebersihan badan dan alat vital
  • Tidak disunat

Komplikasi Chancroid

Komplikasi dapat terjadi kepada seseorang yang mengalami chancroid tetapi tidak ditangani dengan segera dan tepat. Berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi, antara lain:

  • Infeksi menular seksual seperti HIV/AIDS
  • Kerusakan saluran kencing karena adanya peradangan sehingga menyebabkan fistula uretra
  • Penyebaran bakteri ducreyi ke area kulit lain sehingga sulit untuk sembuh
  • Kemunculan jaringan parut pada kulit kepala penis yang tidak disunat
  • Adanya benjolan bernanah pada lipatan paha, jika pecah menimbulkan luka yang sulit untuk sembuh

Diagnosis Chancroid

Gejala awal seringkali mirip dengan penyakit menular seksual lainnya. Untuk mendiagnosis chancroid, dokter akan menanyakan gejala yang muncul, perilaku seksual pasien dan riwayat kesehatan.

Selanjutnya, dokter juga melakukan pemeriksaan fisik pada area kelamin untuk melihat secara langsung bentuk luka dan benjolan, termasuk memeriksa kelenjar getah bening di pangkal paha.

Dokter memastikan diagnosis dengan melakukan tes lanjutan dengan memeriksa cairan nanah dari luka menggunakan mikroskop. Selain itu, dokter juga memastikan luka terbuka tidak disebabkan oleh penyakit lainnya seperti HIV, herpes atau sifilis.

Pengobatan Chancroid

Pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala, mengurangi risiko terjadinya komplikasi, menghilangkan infeksi dan mencegah terjadinya penularan kepada orang lain. Berikut metode yang bisa dilakukan untuk mengobati chancroid, antara lain:

Obat-obatan

Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik untuk membersihkan infeksi, seperti:

  • Azitromisin
  • Eritromisin
  • Ceftriaxone
  • Ciprofloxacin

Setelah salah satu antibiotik tersebut diberikan , hasilnya akan terlihat 3 sampai 7 hari. Namun, penting untuk melanjutkan penggunaan antibiotik hingga waktu yang telah ditentukan oleh dokter meskipun gejala telah membaik. Akan tetapi, jika selama 7 hari tidak menunjukkan hasilnya, silahkan untuk berkonsultasi kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Operasi

Dokter dapat mengeluarkan cairan nanah dari kelenjar getah bening yang terinfeksi untuk meredakan pembengkakan nya. Selanjutnya, dokter mengeluarkan nanah melalui tindakan bedah.

Membatasi aktivitas seksual

Seseorang yang mengalami chancroid harus berhenti melakukan hubungan seksual hingga sembuh. Hal ini harus dilakukan agar tidak menular ke orang lain.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala yang telah disebutkan dan mempunyai pasangan yang memiliki faktor risiko penyakit chancroid, segeralah berkonsultasi dengan dokter terkait pengobatan yang harus dijalankan.

Jika seseorang sering melakukan hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan tanpa memakai kondom, disarankan untuk menjalani pemeriksaan dengan dokter terkait infeksi menular seksual.

Terima kasih telah membaca artikel

Chancroid