Cerita Putri Indro Warkop Jadi Caregiver Mendiang Ibunda saat Idap Kanker Paru

Jakarta

Hada Kusumonegoro, anak dari Indro Warkop membagikan kisahnya saat menjadi caregiver untuk mendiang ibundanya, Nita Octobijanthy. Hada dan keluarga menjadi peran penting saat mendiang ibu didiagnosis kanker paru pada 10 Agustus 2017.

Meski sulit, kala itu Hada selalu yakin dan berusaha tetap ceria di depan sang ibunda untuk menyemangatinya. Hada mencoba melakukan semua yang terbaik agar sang ibunda tetap tegar melewati cobaannya.

“Aku contoh sukses tante dari keluarga pejuang kanker, karena menurut aku keluarga aku sangat kompak untuk menjalani satu tahun dua bulan itu. Kami sepakat untuk selalu bisa support dan tidak memberatkan perasaan mami,” imbuhnya saat ditemui di Tangerang, Banten, Kamis (1/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hada mengatakan, sang ibu awalnya mengalami gejala batuk-batuk selama enam bulan. Bahkan tak kunjung sembuh meski sudah mengonsumsi obat batuk. Selain batuk, sang ibu juga diakuinya mengalami gejala cepat lelah. Walhasil saat itu ibunda Hada memutuskan untuk menjalani rontgen dan ambil darah.

“Kita anak-anak dipanggil, dikumpulkan, dan dokter bilang nyokap kena kanker ini ada di mediastinum, mediastinum itu adalah rongga antara paru dengan jantung. Jadi posisinya agak dalam, biopsinya juga sulit,” imbuhnya lagi.

Pada saat itu ukuran kankernya sudah sebesar 8,4 cm dan menekan bagian vena cava superior yang membuat kepala sang ibunda bengkak. Hada mengatakan, awalnya ia dan keluarga mengira kondisi tersebut terjadi karena efek obat. Namun setelah ditelusuri, ternyata kondisi tersebut terjadi imbas efek kanker yang diidap sang ibu.

Meski sempat diliputi rasa kesedihan, Hada mengatakan dirinya tak boleh menangis berlarut-larut karena harus mengurus sang bunda. Dirinya juga menceritakan ibunya yang berjuang keras untuk sembuh, sehingga dia tak boleh memperlihatkan sisi lemahnya.

Selama satu tahun lebih, Hada mendampingi sang bunda untuk menjalani pengobatan sebelum meninggal dunia.

“Nah ini menjadi momen satu-satunya aku nangis di saat aku tahu mami kanker dan kali keduanya ketika mami meninggal. Selama satu dua bulan aku nggak nangis, nggak bisa. Nangis buat apa? Aku sampai berdebat sama keluargaku sampai disuruh ke psikolog. Padahal aku baik-baik saja,” ucapnya.

“Satu tahun itu adalah satu-satunya momen keluarga kami paling sering ngumpul. Ngumpul aja kerjaannya, nggak ngapa-ngapain ngumpul aja,” imbuhnya lagi.

Terima kasih telah membaca artikel

Cerita Putri Indro Warkop Jadi Caregiver Mendiang Ibunda saat Idap Kanker Paru