Cerita Pilu Pasien Corona Berangkat Sendiri ke RS Tanpa Diantar Ambulans

Jakarta

Begitu banyak kisah yang terjadi di garis depan penanganan pandemi virus Corona COVID-19. Salah satunya diceritakan oleh seorang dokter anestesi yang bertugas di rumah sakit rujukan COVID-19.

Dokter tersebut, sebut saja A, mengisahkan salah satu pasien COVID-19 terpaksa berangkat sendiri ke rumah sakit rujukan COVID-19 tanpa diantar ambulans. Menurut dr A, kejadian ini disebabkan sulitnya merujuk pasien pada rumah sakit rujukan COVID-19.

“Idealnya komunikasi rujukan antar RS pakai sistem SPGDT (sistem penanggulangan gawat darurat terpadu). Jadi kita saling kontak untuk memastikan ketersediaan ruangan, kemudian pasien dikirim dengan ambulans 119. Tapi karena mungkin susah merujuk seperti ini, pasien akhirnya pulang dan jalan sendiri ke RS rujukan,” jelas dr A kepada detikcom, Rabu (16/9/2020).

“Tentu saja RS rujukan nggak mungkin menolak pasien, cuman karena nggak siap (justru) menimbulkan masalah sendiri,” tambahnya.

Terlebih saat pasien Corona semakin hari saat ini semakin membludak. Momen pilu lainnya terjadi saat dirinya sebagai dokter anestesi harus menerima kenyataan pahit ketika pasien tidak selamat, lagi-lagi karena RS rujukan COVID-19 saat ini penuh.

“Mau merujuk, nggak ada yang bisa terima karenaICU full. Akhirnya pasien meninggal dengan terapi sedapat mungkin miripICU. Bagi dokter rasanya nggak puas, karenangga bisa maksimal,” ucap dokter A.


Terima kasih telah membaca artikel

Cerita Pilu Pasien Corona Berangkat Sendiri ke RS Tanpa Diantar Ambulans