Shopee Affiliates Program

Cerita Guru Mengajar di Tengah Pandemi: Hujan-hujanan Keliling Rumah Siswa

Jakarta

Kegiatan belajar di sekolah seluruh dunia sempat terhenti karena pandemi virus Corona COVID-19. Banyak sekolah mengganti kegiatan belajar tatap muka dengan belajar daring agar anak relatif aman dari ancaman virus karena tidak berkumpul.

Namun demikian sistem belajar daring tampaknya tidak bisa menggantikan proses belajar anak-anak sepenuhnya. Ada masalah mulai dari waktu belajar yang melelahkan hingga akses terhadap teknologi dan infrastuktur yang tidak merata di Indonesia.

Guru sekolah dasar (SD) di Madura, Avan Fathurrahman, MPd, misalnya bercerita ia memilih untuk berkeliling ke rumah-rumah siswa. Hal ini dilakukan karena tidak semua siswa memiliki laptop atau smartphone yang memungkinkan mereka belajar daring.

Avan juga kadang membawa boneka yang biasa dipakai sebagai alat belajar agar siswa tidak merasa bosan. Bila tidak membawa boneka, Avan membawa perlengkapan permainan lainnya yang ia buat dengan dana sendiri.

“Mereka (murid-murid -red) senang, sambil lalu main berbicara dengan boneka yang saya bawa untuk menemani,” kata Avan dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Rabu (25/11/2020).

“Saya pada saat awal itu siswanya ada 19 anak. Tetapi tidak setiap hari saya mampu jangkau 19 anak itu,” lanjut Avan menjelaskan bagaimana ia kadang harus bergantian mengunjungi rumah siswa karena hujan.

Guru lainnya, Wilfridus Kado, dari Ende, Nusa Tenggara Timur, bercerita ia punya tantangan lain yaitu harus mencari siswa-siswanya yang bekerja di kebun.



Terima kasih telah membaca artikel

Cerita Guru Mengajar di Tengah Pandemi: Hujan-hujanan Keliling Rumah Siswa