
CEO Nokia: Radio MIMO Masif 5G Nokia Bakal Segera Dirilis

Jakarta, – Nokia dikabarkan sedang antusias dalam keterlibatannya terkait konektivitas nirkabelnya, termasuk jaringan 5G.
Kemudian pada Jumat kemarin, (30/4/2021), FierceWireless melaporkan komentar yang dibuat oleh CEO perusahaan, Pekka Lundmark, pada perbincangan team Fierce dengan dirinya melalui sambungan Telepon, disela pembahasan terkait pendapatan kuartal pertama tahun 2021, Pekka telah menkonfirmasi bahwa perusahaan akan segera memiliki radio baru yang masuk ke pasar, baik MIMO besar baru ataupun baseband baru.
Perlu diketahui, MIMO besar sangat penting dalam hal jaringan 5G. MIMO (multiple-input dan multiple-output) memungkinkan menara dan telepon untuk mengirim dan menerima banyak sinyal data melalui saluran yang sama pada waktu yang bersamaan.
Pada bulan Mei tahun lalu, Apple dituntut oleh pembeli iPhone XR karena sistem antena yang kurang canggih pada model itu, dibandingkan dengan iPhone XS dan iPhone XS Max.
IPhone XR menggunakan 2 x 2 MIMO yang memungkinkan handset untuk terhubung dengan dua aliran data yang berbeda pada saat yang sama.
Sedangkan untuk iPhone XS dan iPhone XS Max, mereka memiliki sistem antena 4 x 4 MIMO yang memungkinkan pasangan untuk menangani empat saluran data di waktu yang sama.
Baca juga:Nokia Luncurkan 6 Smartphone Baru
MIMO besar-besaran menggunakan stasiun pangkalan yang dilengkapi dengan array yang terdiri dari sejumlah besar antena. Ini memungkinkan lebih banyak pengguna untuk terhubung ke jaringan pada waktu yang sama.
Lundmark dari Nokia juga mengatakan bahwa tak hanya akan segera merilis radio MIMO Massive baru, beberapa saat selama kuartal ini, perusahaan juga bakal memiliki bandwidth yang lebih lebar daripada model pesaing selain lebih ringan dalam konfigurasi volume tinggi.
Eksekutif tersebut enggan menyebutkan pesaing mana yang dia bicarakan, meski Ericsson dan Samsung baru-baru ini mulai berbicara tentang radio MIMO besar-besaran 5G mereka yang baru.
Selain itu, CEO Nokia juga mengungkapkan bahwa seluruh pertanyaan tentang daya saing radio 5G ini akan sangat penting bagi keseluruhan daya saing bisnis jaringan seluler perusahaan.
Selama konferensi telepon pada hari itu, seorang analis bertanya terkait apakah Nokia bakal memenuhi harapan untuk mencetak gol comeback dengan Verizon.
Secara, operator terbesar negara itu telah memberikan kontrak 5G senilai $ 6,6 miliar kepada Samsung, bukan Nokia keluaran tahun lalu.
Lalu, menanggapi pertanyaan tersebut, ia mengatakan bahwa kerugian bisnis Verizon mulai terlihat dalam hasil kuartalan Nokia pada paruh kedua tahun lalu, dan efek itu akan terus menguat menjelang akhir tahun.
Kemudian, menanggapi pertanyaan tentang comeback dengan Verizon, Lundmark mengatakan bahwa Verizon masih menjadi salah satu dari tiga pelanggan terbesar Nokia.
Dirinya juga mengatakan bahwa perusahaan memiliki bisnis yang sangat baik dengan mereka di sektor lain, dan perusahaan terus bekerja sama dengan mereka juga di radio, melalui jaringan IP.
Baca juga:Rekomendasi Smartphone Oppo Dengan RAM Besar 8GB
Seiring berjalannya waktu, CEO Nokia juga mengatakan bahwa mungkin telah terlihat bahwa Verizon memang mendaftarkan Nokia sebagai salah satu mitra radio mereka di hari pasar modal mereka.
Pada saat yang sama, itu merupakan fakta bahwa perusahaan belum mengumumkan kesepakatan radio C-band 5G berskala besar dengan mereka.
5G C-band yang dibicarakan Pekka berkaitan dengan sejumlah besar spektrum 5G mid-band yang dimenangkan Verizon dalam lelang C-band terbaru FCC.
Big Red menghabiskan lebih dari $ 45 miliar untuk memenangkan tender 3.500 lisensi. AT&T menghabiskan sekitar setengah dari apa yang dilakukan Verizon untuk 1.600 lisensi dan T-Mobile hanya memiliki $ 9 miliar dalam memenangkan tawaran untuk hanya 162 lisensi.
Hal itu dikarenakan lantaran T-Mobile telah membeli spektrum 2.5GHz dalam jumlah besar ketika menyelesaikan akuisisi Sprint dan tak perlu menawar seagresif yang lain.
Sebagai tambahan informasi, secara bersamaan, Nokia melaporkan bahwa penjualan kuartal pertama 2021 naik 3% dari tahun ke tahun dari $ 5,94 miliar menjadi $ 6,18 miliar.
Sekecil apapun pertumbuhan tersebut, it berasal dari kelompok infrastruktur jaringannya. Sedangkan untuk pendapatan dari unit seluler turun 4% secara tahunan.
CEO Nokia: Radio MIMO Masif 5G Nokia Bakal Segera Dirilis
