Cegah Sebelum Terlambat! Lima Hal Ini Bisa Mengakibatkan Ban Mendadak Meletus

Artikel Oto – Meletusnya ban ketika sedang berkendara membuat mobil yang dikendarai kehilangan keseimbangan. Potensi kecelakaan pun semakin besar jika pecahnya ban terjadi saat kendaraan melaju pada kecepatan tinggi. Mobil yang hilang keseimbangan rentan menabrak kendaraan lain atau terguling di jalan. Namun tak semua pemilik kendaraan mengetahui apa yang sebenarnya menjadi penyebab ban mobil pecah.

Mengingat fatalnya akibat yang ditimbulkan jika ban mobil mendadak pecah atau meletus ketika mobil sedang digunakan, maka pemilik mobil harus memperhatikan kondisi mobil mereka agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Berikut beberapa penyebab yang bisa mengakibatkan ban mobil tiba-tiba pecah atau meletus.

Baca juga: Beli Ban Mobil Secara Ketengan, Pasang di Roda Depan atau Belakang?

Kurang tekanan udara

Masih banyak pemilik kendaraan roda empat yang menganggap sepele tekanan udara ban. Padahal, ban yang kekurangan tekanan udara atau tidak sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan bisa menjadi penyebab terjadinya pecah ban. “Paling sering akibat kurang tekanan angin atau karena memikul bobot yg berlebihan, inilah musuh utama ban tekanan angin yang kurang atau equivalent dengan kelebihan bobot,” ujar On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Maka dari itu, Zulpata menyarankan agar pemilik kendaraan lebih aktif untuk memeriksa tekanan udara pada ban sebelum menggunakannya. “Selalu lakukan pemeriksaan berkala tekanan udara ban, sesuaikan dengan tekanan angin ban yang direkomendasikan pabrikan kendaraan,” katanya.

Ukuran pelek dan ban tidak sesuai

Ban yang tidak sesuai dengan ukuran pelek, entah ukuran pelek lebih besar atau lebih kecil dan dipaksa untuk dipasangkan dengan ban, menyebabkan beban berlebihan pada dinding samping ban.

Akibatnya, permukaan ban mudah retak, patah atau muncul gundukan. Beberapa hal tersebut bisa memicu ban pecah di tengah jalan. Karena itu, gunakan ban dan pelek dengan ukuran yang tepat. Selain itu, sesuaikan dengan kapasitas atau kekuatan mobil.

Tambalan tidak benar

Proses penambalan ban bocor yang biasa dilakukan oleh teknisi di bengkel biasanya menggunakan metode model tusuk atau string tubeless. Padahal, metode penambalan tersebut dimaksudkan untuk menangani keadaan darurat atau untuk sementara waktu.

Jika ban tertambal tidak benar, maka bisa bocor lagi jika terus dibiarkan bergesekan setiap hari ke permukaan jalan. Udara dan tekanan angin di dalam ban akan berkurang, dan dalam kondisi ini ban akan mudah pecah.

Ulir ban kemasukan kerikil atau batu tajam

Membersihkan ulir ban sebenarnya cukup mudah namun sering dianggap sepele. Sesungguhnya, ban yang terdapat bebatuan atau serpihan kecil di antara ulirnya bisa mendatangkan bahaya. Karena batu dan serpihan kecil yang tajam kemungkinan akan menusuk ban dan menyebabkan cedera pada permukaan ban dan lama-lama mengoyak pelindung serta konstruksi ban.

Tak kurangi kecepatan di jalan berlubang

Tabrakan yang keras antara ban dan dinding jalanan berlubang dapat merusak atau menghancurkan kabel kawat rajutan di dalam ban. Biasanya, ini terjadi ketika pengemudi tak mengurangi kecepatan kala melewati jalanan rusak atau berlubang. Kawat-kawat di dalam ban berguna untuk melindungi dinding dan tapak ban. Jika kawat sudah rusak dan ban karet bergesekan dengan permukaan jalan, maka ban bisa saja tiba-tiba meletus.

Sumber gambar: Shutterstock

Terima kasih telah membaca artikel

Cegah Sebelum Terlambat! Lima Hal Ini Bisa Mengakibatkan Ban Mendadak Meletus