CDC Sebut Pasien yang Sembuh Corona ‘Terlindungi’ Selama 3 Bulan

Jakarta

CDC merevisi pedoman mengenai kapan dan siapa saja yang harus menjalani karantina dalam kaitannya dengan infeksi virus Corona. Disebutkan bahwa pasien yang telah pulih dari COVID-19 dapat ‘berinteraksi’ dengan orang lain selama tiga bulan.

“Orang yang dites positif COVID-19 tidak perlu dikarantina atau dites lagi hingga 3 bulan selama tidak menunjukkan gejala,” tulis CDC dalam laman resminya seperti yang dilihat detikcom, Sabtu (15/8/2020).

Panduan tersebut didasarkan pada penelitian yang menemukan bahwa, orang-orang tidak terinfeksi kembali selama tiga bulan setelah dinyatakan pulih. Meski, diperlukan penelitian jangka panjang untuk menentukan berapa lama efek perlindungan dari imunitas ini dapat bertahan.

Dr Joshua Barocas, asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Boston, mengatakan pembaruan CDC sejalan dengan gagasan bahwa tidak mungkin orang dapat terinfeksi dalam jangka waktu tiga bulan.

“Tentu saja ini tidak berarti orang tidak mungkin terinfeksi kembali,” kata Barocas dikutip dari NBC News.

Dia mencatat bahwa panduan CDC tidak boleh diartikan secara berlebihan dan menjadi sebuah indikasi bahwa kita telah atau dapat segera mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Sementara itu, dalam pernyataannya kepada CNN, CDC mengklarifikasi bahwa hal ini tidak berarti seseorang kebal selama tiga bulan. Panduan yang diperbarui ini dilakukan setelah banyak diskusi dan spekulasi tentang kemungkinan terinfeksi untuk kedua kalinya dengan virus.

“Ilmu pengetahuan ini tidak menyiratkan seseorang kebal terhadap infeksi reinfeksi SARS-CoV-2. Data terbaru hanya menunjukkan bahwa seseorang tidak memerlukan tes ulang dalam 3 bulan setelah infeksi,” berikut pernyataan CDC.


Terima kasih telah membaca artikel

CDC Sebut Pasien yang Sembuh Corona ‘Terlindungi’ Selama 3 Bulan