Jakarta –

Centers for Disease Control and Prevention AS (CDC) merekomendasikan pemberian 4 kali vaksin COVID-19 Pfizer atau Moderna kepada orang-orang dengan gangguan kekebalan sedang atau parah. Diketahui CDC telah mengizinkan masyarakat dengan sistem kekebalan lemah untuk mendapatkan dosis ketiga vaksin COVID-19, namun ini tidak disebut sebagai booster atau vaksin penguat.

Mengutip laman CNBC, studi dari Johns Hopkins University menyebut orang dengan yang mengalami gangguan kekebalan yang telah divaksin berisiko lebih besar masuk rumah sakit dan meninggal ketika terinfeksi COVID-19, ketimbang orang kebanyakan yang telah divaksin.

Hasil penelitian menunjukkan vaksin booster dapat meningkatkan respons antibodi dari orang pada kelompok tersebut. Adapun penyuntikkan vaksin dosis keempat disarankan diberikan 6 bulan setelah dosis ketiga.

“Orang yang termasuk ke dalam golongan dengan gangguan kekebalan sedang hingga berat di antaranya adalah mereka yang dalam pengobatan kanker aktif untuk kanker darah atau tumor, transplantasi organ tertentu dan penerima sel induk, orang dengan HIV lanjut atau tidak diobati, dan mereka yang menggunakan kortikosteroid dosis tinggi atau obat lain yang dapat menekan sistem kekebalan mereka,” kata CDC.

CDC memperkirakan sekitar 9 juta orang yang tinggal di AS, atau 2% dari populasi, termasuk dalam kategori ini. Tidak hanya mendapatkan vaksin tambahan, CDC juga meminta mereka yang mengalami gangguan sistem kekebalan untuk menghindari keramaian dan ruang berventilasi buruk. Selain itu juga wajib menggunakan masker di ruang publik maupun di dalam ruangan.

(fhs/up)