CDC Perbarui Pedoman, Ini Jenis Masker 95 Persen Efektif Tangkal Omicron

Jakarta –
Pusat dan Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) resmi memperbarui rekomendasi penggunaan masker, usai AS diserang Omicron. Kasus baru sempat menyentuh 1 juta kasus, rekor tertinggi di dunia.
Karenanya, CDC mengimbau warga konsisten menggunakan jenis masker yang paling efektif tangkal COVID-19 dan memastikan tak ada sedikitpun celah Omicron masuk. CDC menyarankan penggunaan masker N95, jenis masker yang dinilai para pakar memberikan perlindungan tertinggi.
“Masker kain tidak lebih dari sekadar hiasan wajah. Omicron bisa tetap masuk,” jelas analis medis CNN dr Leana Wen, seorang dokter darurat dan profesor tamu kebijakan dan manajemen kesehatan di Sekolah Umum Institut Milken Universitas George Washington.
“Anda harus mengenakan masker KN95 atau N95,” lanjutnya, sembari menekankan kedisiplinan penggunaan masker di tempat-tempat ramai.
Masker N95 dan KN95 efektif menyaring partikel lebih kecil masuk ke hidung dan mulut karena memiliki bahan tertentu, seperti seratpolipropilen bertindak sebagai penghalang mekanis danelektrostatik.
Mengapa baru direkomendasikan sekarang?
Pasokan masker N95 kini lebih banyak tersedia dibandingkan tahun-tahun awal pandemi. Tidak seperti jumlah alat pelindung diri yang serba terbatas di awal wabah, sehingga masker tersebut diprioritaskan penggunaannya bagi para tenaga kesehatan lantaran lebih berisiko terpapar.
Erin Bromage, profesor biologi di University of Massachusetts menjelaskan beda efektivitas masker kain dan masker N95.
Masker kain berpotensi 75 persen ‘bocor’ menyaring virus ke dalam dan ke luar. Sementara masker N95 bisa menyaring droplet atau partikel virus yang menyebar di udara hingga 95 persen.