Cantengan

Jakarta

Beberapa orang mungkin pernah mengalami cantengan pada kuku, terutama di jari kaki. Kondisi ini kerap membuat orang merasa tidak nyaman, nyeri, hingga sulit berjalan. Simak penjelasan seputar cantengan berikut ini!

Apa Itu Cantengan?

Cantengan adalah istilah yang biasa digunakan awam untuk menyebut infeksi kuku yang disebut paronikia. Paronikia adalah peradangan kuku yang dapat terjadi akibat trauma, iritasi, atau infeksi. Peradangan ini dapat mempengaruhi kuku tangan atau kuku kaki.

Paronikia berkembang ketika bakteri memasuki kulit yang rusak di dekat kutikula dan lipatan kuku sehingga menyebabkan infeksi. Kutikula adalah kulit di pangkal kuku. Sementara itu, lipatan kuku adalah tempat kulit dan kuku bersatu.

Paronikia dibedakan menjadi akut dan kronis. Terkadang, infeksi atau gejala yang berlangsung selama berminggu-minggu masuk ke dalam kategori paronikia kronis.

Gejala Cantengan

Gejala paronikia akut dan kronis sangat mirip. Sebagian besar gejala di kedua paronikia tersebut dapat dibedakan satu sama lain dari kecepatan serangan dan durasi infeksi. Infeksi kronis datang perlahan dan berlangsung selama berminggu-minggu. Sementara itu, infeksi akut berkembang dengan cepat dan tidak bertahan lama.

Kedua infeksi memiliki gejala berikut:

  • Kemerahan pada kulit di sekitar kuku
  • Kelembutan kulit di sekitar kuku
  • Lepuh berisi nanah
  • Perubahan bentuk, warna, atau tekstur kuku
  • Pelepasan kuku

Penyebab Cantengan

1. Paronikia akut

Infeksi akut hampir selalu terjadi di sekitar kuku dan berkembang dengan cepat. Cantengan jenis ini biasanya akibat kerusakan kulit di sekitar kuku karena gigitan, pencabutan, hangnail, manikur, atau trauma fisik lainnya. Bakteri staphylococcus dan enterococcus adalah penyebab infeksi yang umum dalam kasus paronikia akut.

2. Paronikia kronis

Paronikia kronis dapat terjadi pada jari tangan atau kaki dan muncul perlahan. Itu berlangsung selama beberapa minggu dan sering muncul kembali. Paronikia kronis biasanya disebabkan oleh jamur dan bakteri candida. Paronikia kronis lebih sering terjadi pada orang yang terus-menerus bekerja di air. Kulit yang basah dan perendaman berlebihan mengganggu penghalang alami kutikula. Ini memungkinkan jamur dan bakteri tumbuh lalu masuk ke bawah kulit untuk menciptakan infeksi.

Faktor Risiko Cantengan

Paronychia adalah kondisi kuku yang umum. Siapa pun bisa terkena infeksi kuku. Namun, paronikia lebih sering terjadi pada orang yang:

1. Terkena iritasi

Deterjen dan bahan kimia lainnya dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan infeksi dasar kuku. Orang yang bekerja dengan bahan kimia dan tidak memakai sarung tangan pelindung memiliki risiko lebih tinggi.

2. Menggigit kuku atau kutikula

Menggigit kuku atau mencabut kutikula dapat menyebabkan retakan kecil pada kuku atau luka pada kulit. Bakteri dapat masuk ke kulit melalui luka kecil ini.

3. Memiliki kondisi kulit tertentu

Orang yang memiliki kondisi kulit tertentu lebih mungkin mengalami infeksi kuku

4. Bekerja dengan air

Bartender, pencuci piring, dan orang lain dengan pekerjaan yang mengharuskan tangan mereka basah memiliki risiko lebih tinggi terkena paronikia

Komplikasi Cantengan

Umumnya, paronikia merespon pengobatan dengan baik. Namun, terkadang komplikasi bisa terjadi. Paronikia dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kuku. Jika mengidap diabetes, ada risiko paronikia menyebar ke jaringan dan tulang yang lebih dalam, aliran darah, serta bagian tubuh lainnya. Dalam kasus infeksi yang ekstrim, paronikia menyebabkan hilangnya jari tangan, kaki, atau anggota tubuh.

Diagnosis Cantengan

Tenaga medis akan bertanya tentang gejala dan melakukan pemeriksaan fisik. Kadang-kadang, dokter akan mengambil sampel jaringan dan mengirimkannya ke laboratorium untuk menguji penyebab infeksi tertentu, seperti bakteri atau jamur. Jika infeksinya parah, pasien mungkin di-rontgen menggunakan sinar-X untuk memeriksa keterlibatan tulang di bawahnya.

Pengobatan Cantengan

Pasien dapat mengobati kasus paronikia ringan di rumah. Rendam area yang terinfeksi dalam air hangat selama 15 menit setiap beberapa kali sehari. Pastikan untuk mengeringkan area tersebut secara menyeluruh. Merendam kutikula dan alas kuku membantu mengeluarkan nanah dari bawah kulit.

Jika gejala tidak membaik setelah 1-2 hari, temui tenaga kesehatan. Pasien mungkin memerlukan perawatan lain, seperti antibiotik untuk membersihkan infeksi dan mempercepat penyembuhan. Pasie juga bisa memerlukan prosedur kecil seperti drainase jika abses telah terbentuk.

Sebagian besar infeksi kuku bakteri hilang dengan antibiotik. Obat ini membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi. Pastikan untuk mengikuti instruksi penyedia Anda dan selesaikan seluruh rangkaian antibiotik agar infeksi tidak kembali.

Jika nanah menumpuk di sekitar alas kuku dan tidak mengering dengan sendirinya, dokter akan mengeluarkan nanah tersebut dengan membuat sayatan kecil. lalu diperban.

Kapan Harus ke Dokter?

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami cantengan. Makin cepat ditangani, maka keluhan dan rasa tidak nyaman yang Anda rasakan akan makin cepat merada.

Segera periksakan juga ke dokter jika cantengan disertai dengan gejala berikut:

  • Demam atau menggigil
  • Muncul garis-garis merah muncul di kulit yang menjalar dari area yang terinfeksi ke arah tubuh (misalnya dari jari tangan ke pergelangan tangan)
  • Nyeri sendi atau otot
Terima kasih telah membaca artikel

Cantengan