Shopee Affiliates Program

Cadangan Devisa RI Merosot, Bos BI: Nggak Usah Insecure

– Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada April 2024 tetap tinggi meski mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia sebesar US$136,2 miliar atau setara dengan Rp2.189,9 triliun (kurs Rp16.078 per dolar AS) pada akhir April 2024.

Baca juga: BI Catat Cadangan Devisa Indonesia Capai US$14,64 Miliar

Cadangan devisa ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya di posisi US$ 140,4 miliar.

Namun, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta agar tak khawatir. Sebab, BI akan memastikan pasokan devisa lebih dari cukup.

Dia menerangkan, cadangan devisa merupakan salah satu instrumen untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Dia mengatakan, cadangan devisa akan naik saat terjadi arus modal asing masuk (inflow) dan surplus neraca perdagangan besar.

“Dan tentu saja akan turun kalau memang terjadi outflow dan melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah. Tapi kami pastikan jumlah cadangan devisa akan lebih dari cukup,” katanya.

Dia menjelaskan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“Dan berada di atas standar kecukupan internasional yakni sekitar 3 bulan impor,” ujarnya.

Dia menambahkan Cadev sewajarnya mengalami peningkatan drastis apabila neraca perdagangan surplus besar dalam dua tahun terakhir. Kemudian apabila surplus mulai menyempit, pasokan terhadap cadev akan terbatas.

“Maka itu tak usah insecure seperti itu, memang wajarnya segitu,” tutup Perry.

Baca juga: Bos BI Ungkap Langkah Strategis Jaga Ekonomi Tetap Stabil

Terima kasih telah membaca artikel

Cadangan Devisa RI Merosot, Bos BI: Nggak Usah Insecure