Bukti Polusi Picu Kematian Dini, Harapan Hidup Warga Bekasi-Jaktim Menyusut 2 Tahun

Jakarta

Peningkatan polusi di Asia Tenggara rata-rata memangkas usia harapan hidup setiap orang lebih dari lima tahun. Studi Air Quality Life Index dari Universitas Chicago menyebut Asia Selatan kini menjadi salah satu wilayah paling ‘tercemar’ di dunia.

“Mencakup negara-negara dengan polusi paling tinggi di dunia, seperti Bangladesh, India, Nepal, hingga Pakistan, mereka menyumbang lebih dari setengah total angka harapan hidup yang hilang secara global akibat polusi,” demikian laporan baru situasi Asia Tenggara, dikutip dari Reuters, Selasa (30/8/2023).

Industrialisasi pesat dan pertumbuhan penduduk telah berkontribusi terhadap penurunan kualitas udara di Asia Selatan, tingkat polusi partikulat saat ini 50 persen lebih tinggi dibandingkan awal abad ini, bahaya yang ditimbulkan atau ancaman kesehatan lebih besar.


Bahkan penduduk di Bangladesh, negara paling berpolusi di dunia, diperkirakan akan kehilangan rata-rata angka harapan hidup 6,8 tahun per orang, dibandingkan dengan 3,6 bulan di Amerika Serikat, menurut penelitian yang menggunakan data satelit untuk menghitung dampak kenaikan polusi udara.

“Sementara India bertanggung jawab atas sekitar 59 persen peningkatan polusi dunia sejak tahun 2013,” kata laporan itu.

Di New Delhi yang memiliki penduduk paling padat, menjadi kota besar dengan tingkat polusi paling tinggi di dunia, rata-rata harapan hidup mirisnya berkurang lebih dari 10 tahun.

“Mengurangi tingkat global partikel udara yang merusak paru-paru, yang dikenal sebagai PM 2.5, ke tingkat yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat meningkatkan rata-rata harapan hidup sebesar 2,3 tahun,” kata laporan itu.

“Rata-rata penduduk Pakistan akan memperoleh waktu 3,9 tahun jika memenuhi pedoman WHO yang membatasi rata-rata konsentrasi PM 2,5 tahunan menjadi 5 mikrogram per meter kubik, sementara seseorang di Nepal akan hidup 4,6 tahun lebih lama jika pedoman tersebut dipenuhi,” sambung laporan tersebut.

Bagaimana dengan Indonesia?

Dalam laporan resmi tersebut, Indonesia menjadi salah satu dari lima negara yang paling disorot terkait polusi di Asia Tenggara, dengan jumlah 272 juta jiwa yakni penduduk terpadat.

Rupanya, rata-rata warga Indonesia kehilangan 1,4 tahun angka harapan hidup dibandingkan jika pedoman WHO terkait batas aman kualitas udara dipenuhi. DKI Jakarta menjadi wilayah paling tercemar, imbasnya angka harapan hidup warga ibu kota bahkan berkurang sebanyak 2,4 tahun di provinsi tersebut.

Laporan tersebut juga menunjukkan warga di wilayah Deli Serdang dan Bogor,
kehilangan rata-rata harapan hidup masing-masing 2,9 dan 2,5 tahun.

Jika lebih rinci, risiko tinggi kematian lebih dini juga ditemukan di wilayah berikut. Masing-masing melaporkan pengurangan angka hidup di atas satu tahun imbas polusi:

  • Bogor: 2,5 tahun
  • Bandung: 2,3 tahun
  • Tangerang: 2,2 tahun
  • Bekasi: 2,4 tahun
  • Jakarta Timur: 2,6 tahun
Terima kasih telah membaca artikel

Bukti Polusi Picu Kematian Dini, Harapan Hidup Warga Bekasi-Jaktim Menyusut 2 Tahun