Bugar dan Sehat, Remaja 18 Tahun Meninggal karena Corona Usai Dirawat 3 Hari

Jakarta –
Meski dalam kondisi bugar dan sehat, remaja 18 tahun ini meninggal akibat COVID-19 usai tertular beberapa hari sebelum Natal. Perempuan asal Chicago, Amerika Serikat, ini mulanya hanya mengalami gejala ringan.
Sarah Simental kerap mengeluh sakit kepala dan sakit tenggorokan pada tanggal 16 Desember lalu. Namun, kondisinya terus memburuk hingga merasa sesak napas dan akhirnya dibawa ke rumah sakit setempat.
“Saya langsung berpikir ini adalah gejala COVID-19,” kata Deborah Simental, sang ibu, dikutip dari NBC News.
Rabu dini hari, remaja ini dibawa ke Rumah Sakit Silver Cross setelah dia mulai mengalami nyeri di bahu kirinya. Saat berada di sana, kadar oksigennya turun dan Simental harus menggunakan ventilator serta dibawa ke unit perawatan intensif.
Karena protokol virus Corona, sang ibu tidak dapat melihat putrinya saat dia dirawat di RS, tetapi dia terus mengobrol dengan putrinya lewat telepon, meyakinkan semua akan baik-baik saja.
“Saya berkata, ‘Ini akan baik-baik saja’ dan dia tahu dia akan merindukan Natal, dia sangat menantikan Natal,” curhatnya.
“Kata-kata terakhir yang dia katakan kepadaku adalah, ‘Bu, ini akan baik-baik saja,” kenang sang ibu.
Tepat pada malam Natal, sang ibu akhirnya bisa mengunjungi sang putri. Saat itu, putrinya tengah dibius dan dalam keadaan tak sadar.
“Saya hanya bisa berharap dia bisa mendengar saya saat saya berbicara dengannya,” tuturnya.
Pada hari Natal, remaja berusia 18 tahun itu diterbangkan ke University of Chicago Medical Center, dan pada 26 Desember, dia meninggal dunia.
“Secepat itu,” kenangnya.
“Tidak ada kondisi yang mendasari sama sekali. Dia adalah wanita muda berusia 18 tahun yang sangat sehat. Kami proaktif dengan kesehatan, kami semua mendapat vaksin flu dan tahu pentingnya karena saya selalu menekankannya dalam hal jarak sosial dan memastikan kami selalu memakai masker,” lanjutnya.
Sang ibu merasa kepergian anaknya masih terlalu cepat. Ia bahkan masih belum bisa merelakan kepergian putrinya tersebut.
Menurut keterangan medis setempat, Simental meninggal karena gagal napas usai sebelumnya mengidap happy hypoxia akibat virus Corona.