Boeing-Vertol 235 – Helikopter Serang Bertampang Aneh yang Tidak Pernah Terbang

Pada awal dekade 70-an, Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) mengumandangkan program yang disebut Advanced Attack Helicopter (AAH). Yang dicari AD AS adalah spesifikasi helikopter serang yang lebih strong dibandingkan dengan AH-1 Cobra. Merespon program tersebut, deretan manufaktur dirgantara langsung meresponnya dengan pengajuan proposal dan penawaran desain helikopter anyar.
Baca juga: Siap Gantikan AH-1F Cobra, Prototipe Light Armed Helicopter Raih Predikat ‘Fit for Combat’
Deretan manufaktur yang mengirimkan proposal adalah Bell, Boeing-Vertol (bekerja sama dengan Grumman), Hughes Aircraft, Lockheed, dan Sikorsky. Dan pada bulan Juni 1973, Bell dan Hughes Aircraft’s Toolco Aircraft Division (kemudian menjadi Hughes Helicopters) dipilih sebagai finalis, dan masing-masing diberikan kontrak untuk pembangunan dua pesawat prototipe.
Setiap perusahaan membangun dua prototipe helikopter untuk program uji terbang. Prototipe dari Bell adalah Model 409/YAH-63A yang menampilkan tiga roda pendaratan, dan menempatkan pilot di depan kokpit bukan di kursi belakang biasa. Kemudian, prototipe Hughes Model 77/YAH-64A menampilkan roda pendaratan tiga roda dengan roda gigi ketiga di ekornya. Kokpitnya menempatkan pilot di kursi belakang.

Dan, seperti diketahui, akhirnya YAH-64A yang memenangkan tender AAH dan diberi label resmi sebagai AH-64 Apache. Dari yang awalnya digarap Hughes Helicopters (1975-1984), kemuduan program AH-64 Apache pindah tangan ke McDonnell Douglas (1984–1997) dan terakhir setelah akuisisi, AH-64 Apache sejak 1997 berada di bawah Boeing Defence.
Namun, tahukah Anda, bahwa pada awal-awal tender proposal, Boeing-Vertol kala itu juga punya desain helikopter serang andalan, yaitu Boeing-Vertol 235. Tidak seperti Hughes dan Bell yang meraih kontrak untuk pembuatan prototipe, maka desain helikopter Boeing faktanya sudah kandas pada fase awal tender. Boeing-Vertol 235 tidak sampai dibuat ke level prototipe, melainkan hanya mentok di pembuatan full mockup.
Meski begitu, ada yang menarik dari sosok Boeing-Vertol 235, tak lain karena tampilan bagian depan helikopter ini yang terbilang aneh. Mengusung rancangan kursi tandem model sejajar, kokpit Boeing-Vertol 235 nampak miring, atau posisi duduk pilot dan gunner tidak sejajar bila dilihat dari depan. Tidak diketahui persis, alasan kokpit miring yang ditawarkan Boeing-Vertol. Juga tidak diketaui persis, spesifikasi helikopter bertampang aneh ini.
Hanya saja, bila merujuk kepada spesifikasi standar AAH yang diminta AD AS, maka Boeing-Vertol 235 setidaknya sudah disiapkan untuk mendukung penggunaan dua mesin turboshaft General Electric T700 yang masing-masing menghasilkan 1.500 shp (1.120 kW).
Baca juga: Bumblebee-001 – Helikopter Serbu dari Basis NBO-105
AAH juga dibekali senjata berupa kanon kaliber 30 mm dan 16 rudal anti-tank TOW. Dan bila dilihat dari tampilannya, Boeing-Vertol 235 sudah dibekali kanon yang dimaksud di bawa fuselage dan paket rudal serta peluncur roket pada kedua stubs wing. (Gilang Perdana)