BKKBN: Jangan Cuma Fokus Pre-Wedding, Prakonsepsi Juga Penting Sebelum Nikah

Jakarta

Sebagai calon pengantin, akan banyak sekali persiapan yang harus dilakukan sebelum hari-H tiba. Mulai dari menyewa gedung, catering, menentukan desain undangan, dan banyak lagi.

Tapi ada satu hal krusial yang sayangnya sering terlewatkan oleh calon pengantin, yakni prakonsepsi, atau mempersiapkan diri dengan sehat terutama jika ingin memiliki anak. Prakonsepsi juga adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko anak lahir stunting di kemudian hari.

“Prakonsepsi yang hanya Rp 20 ribu tidak dikerjakan, pre-wedding yang Rp 20 juta dibela-belain,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo, SpOG, saat ditemui detikcom, Selasa (9/3/2021).

dr Hasto mengatakan tingginya prevalensi stunting di Indonesia juga disebabkan karena pasutri tidak melakukan perencanaan kehamilan, khususnya sebelum menikah. Tak hanya stunting, pemeriksaan kesehatan prakonsepsi juga bisa mengurangi risiko komplikasi saat kehamilan dan kelahiran.

“Tiga bulan sebelum menikah dipersiapkan. Tidak hanya untuk perempuan, laki-laki pun sama karena kesehatan sperma itu penting bagi pembuahan. Harus konsumsi zinc, vitamin c, kurangi merokok dan alkohol,” tegasnya.

Nutrisi yang didapatkan dari prakonsepsi akan berpengaruh pada kualitas sel telur, dinding rahim, dan calon bayi yang berdampak positif bagi tumbuh kembang anak di masa yang akan datang.

Terima kasih telah membaca artikel

BKKBN: Jangan Cuma Fokus Pre-Wedding, Prakonsepsi Juga Penting Sebelum Nikah