
Biznet Klaim Telah Respon Kominfo Terkait Kebocoran Data Pelanggan

JAKARTA, – PT Supra Primatama (Biznet) menjelaskan telah memberikan respon kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait kebocoran data 380 ribu pelanggan mereka.
Vice President Marketing Biznet, Rian Surachman menjelaskan telah ada respon dari perusahaan kepada Kominfo terkait kebocoran data pelanggan ini.
Rian menjelaskan klarifikasi telah perusahaan kirimkan melalui surat pada hari Senin, sebagai tanggapan atas surat permintaan klarifikasi dari kominfo yang mereka terima pada hari Jumat sebelumnya.
“Kami telah merespons surat dari Kemenkominfo dengan serius dan tepat waktu, memberikan tanggapan resmi kami pada hari Senin setelah surat tersebut kami terima,” ujar Rian, Kamis (21/3/2024).
TONTON JUGA:
[embedded content]Rian menambahkan bahwa Biznet sudah melakukan komunikasi verbal dengan Kemenkominfo melalui tim legalnya sebelum pihak kementerian menyurat.
“Komunikasi awal kami bersifat informal, namun kami segera memberikan balasan resmi setelahnya,” jelasnya.
Baca juga: Termasuk Biznet dan BPJS, Ini Kasus Kebocoran Data di Indonesia
Sebelumnya, dugaan kebocoran data ini menjadi perhatian serius Kemenkominfo, yang pertama kali mengirimkan surat permintaan klarifikasi kepada Biznet.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, menegaskan bahwa perusahaan harus melaporkan insiden seperti ini kepada kementerian.
Hal ini sebagai bagian dari tanggung jawab mereka dalam menjaga keamanan data pribadi masyarakat, sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP).
“Kami meminta klarifikasi untuk memahami kronologi dan langkah-langkah yang telah Biznet ambil dalam menanggapi insiden ini,” ucap Semuel.
“Jadi, memang itu menjadi tanggung jawabnya (Biznet) karena kalau ada kebocoran (data) ada dua hal.”
“Pertama, kerugian masyarakat itu bisa juga melakukan gugatan kepada yang membocorkan. Kedua, kehilangan trust,” sambungnya.
Baca juga: Dugaan Data Pelanggan Biznet Bocor, Ini Respon Kominfo
Selanjutnya, Semuel menyarankan perusahaan tersebut untuk meningkatkan keamanan siber atau cyber security karena menurutnya data tidak akan bisa terjaga bila keamanan sibernya lemah.
“Kita harus meningkatkan keamanan sibernya, enggak mungkin itu data pribadi bisa dijaga kerahasiaan dan keamanannya tanpa meningkatkan keamanan cyber security-nya,” ucapnya.
Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu terdapat dugaan bocornya data pengguna layanan internet Biznet di dark web oleh oknum hacker melalui salah satu postingan di media sosial X (dulu Twitter).
Baca juga: Bocoran Spesifikasi Poco F6, Harus Lebih Gahar Dari X Series!
Terdapat 380 ribu data berupa nama, NPWP, nomor ponsel, alamat, ataupun lainnya pada unggahan akun X @secgron, dengan nama Teguh Aprianto, pakar siber dari Periksadata.com.
Pelaku yang melakukan pembocoran tersebut mengaku sebagai salah satu karyawan pada perusahaan tersebut.
Karyawan yang membocorkan data pelanggan tersebut merupakan efek dari kebijakan perusahaan soal Fair Usage Policy (FUP).
Ikuti berita di Google News
Biznet Klaim Telah Respon Kominfo Terkait Kebocoran Data Pelanggan
