
Bitcoin Tidak Bisa Jadi Alat Pembayaran, Tapi Ada Satu Yang Memungkinkan

– Bitcoin kini kembali heboh di dunia digitalisasi, tapi sejatinya Bitcoin masih belum memungkinkan untuk dijadikan alat pembayaran yang sah.
Padahal menurut Satoshi Nakamoto, seorang anonim yang dikenal sebagai penemu mata uang kripto ini berkata, Bitcoin ini bisa menjadi sebuah distrupsi bagi dunia perbankan.
Namun dari kemunculannya di tahun 2009 hingga kepopulerannya hingga saat ini, Bitcoin masih belum mampu menjadi alat pembayaran yang sah.
Dijelaskan oleh Belva Driantama, selaku Vice President Corporate Stategic Indodax, bahwa Kripto ini kalau di bicarakan secara luas, setidaknya dibedakan dalam 3 jenis, yakni Bitcoin – yg berdiri sendiri, Altcoin (ethereum, XRP, solana, dll), dan stablecoin.

“Kalau kita berbicara cryptocurrency sebagai alat pembayaran, itu adalah hal nearly impossible, Bitcoin sebagai alat pembayaran, karena harganya sangat fluktuatif.” Jelasnya Belva, dalam acara Selular Digital Transformation Trends, Jakarta (25/04/2024).
Tapi bukan berarti tidak ada kemungkinan bagi Belva, karena melihat adanya kesempatan Cryptocurrency itu sebagai alat pembayaran, terlihat apabila memakai stablecoin.
“Namun beda cerita, kalau alat pembayarannya pakai yang stablecoin, karena ini sifatnya fiat kepada aslinya – IDR, USD. ada stablecoin IDRX, ada USDT, dll, kalau berbicara pembayaran dengan stablecoin itu memungkinkan.” Jelasnya.
Mengingat, terkhusus di Indonesia kalau menurut undang-undang yang berlaku alat pembayaran yang sah adalah menggunakan mata uang Rupiah.
Meskipun begitu, Belva pun melihat di Indonesia sudah ada roadmap di mana adanya nilai pertukaran.
“Kalau kita berbicara mengenai blockchain nilai pertukaran di Indonesia dalam sudah ada roadmap nya dalam membangun CBDC yang namanya Garuda Projeject.”
“Itu berbeda dengan kripto, namun berdiri diatas blockchain. Hal ini yang nantinya yang membedakan CBDC dengan mata uang ‘paper money’.”
Diartikan CBDC ialah bisa melihat kapan pemerintah mencetak uang, berapa supply nya saat ini, dan transaksinya, itu bisa dilihat lebih transparan walaupun belum diketahui penerapannya apakah nanti namanya akan sesuai dengan KTP atau tidak.
“Namun balik lagi, jika dikatakan Cryptocurency secara general ada 80ribu koin di dunia ini untuk sebagai alat pembayaran itu adalah hal yang nearly impossible karena fluktuatifnya.” Tutupnya Belva.
Baca juga : Bitcoin Menguat Pasca Halving! Pasar Waspadai Data Ekonomi Pekan Ini
Bitcoin Tidak Bisa Jadi Alat Pembayaran, Tapi Ada Satu Yang Memungkinkan
