
Berat Badan Turun, BAB Berubah? Ini 4 Kemungkinan Dampak yang Terjadi

Jakarta –
Ada beragam strategi menurunkan berat badan, mulai dari olahraga teratur hingga menyeimbangkan pola makan. Berbagai strategi itu bisa berdampak pada perubahan rutinitas buang air besar (BAB).
Turunnya berat badan tentu saja terjadi tidak semata-mata karena lebih sering BAB. Beberapa orang justru mengalami sembelit atau susah BAB ketika tubuhnya semakin singset.
Tidak secara langsung berhubungan, tetapi berat badan yang turun bisa saja disertai berbagai perubahan BAB sebagai berikut.
1. Lebih sering BAB
Salah satu strategi menurunkan berat badan adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat, yakni lebih banyak sayur dan buah-buahan. Keduanya adalah sumber serat utama yang membuat BAB jadi lebih lancar. Meningkatkan frekuensi BAB karena pola makan yang sehat tentu adalah hal yang baik.
2. Susah BAB
Sebaliknya, turunnya berat badan bisa juga disertai dengan konstipasi atau susah BAB. Biasanya dialami ketika diet yang diterapkan tidak seimbang, yakni memangkas terlalu banyak karbohidrat dan terlalu banyak mengonsumsi protein. Kurangnya asupan serat membuat BAB jadi tidak lancar.
3. Diare
Seseorang yang menurunkan berat badan dengan diet keto misalnya, cenderung menggantikan gula dengan pemanis buatan. Pengaruhnya pada sistem pencernaan seringkali memicu diare karena beberapa bahan aditif punya efek pencahar atau laksatif.
4. Warna feses berubah
Variasi menu makan berpengaruh pada warna feses saat BAB, karena pigmen atau zat warna yang dibawa oleh sayur dan buah akan dikeluarkan bersama feses. Perubahan warna feses perlu diwaspadai jika terjadi karena bercampur bercak darah, karena itu menandakan ada masalah dengan sistem pencernaan.
Berat Badan Turun, BAB Berubah? Ini 4 Kemungkinan Dampak yang Terjadi
