Beda Tipis Gejala Cacar Monyet Vs Sakit Kulit Biasa, Menurut Satgas IDI

Jakarta

Dalam berbagai foto ilustrasi, cacar monyet digambarkan sebegitu menyeramkan dengan banyak bentol dan luka di sekujur tubuh. Pada kondisi ekstrem memang bisa terjadi demikian, namun dalam kebanyakan kasus gejalanya cuma beda tipis dengan infeksi kulit biasa.

Ketua Satgas Monkeypox (cacar monyet) PB IDI, dr Hanny Nilasari, SpKK, menyebut gejala paling mencolok pada cacar monyet memang terlihat di kulit. Tetapi beda dengan cacar air, bintik pada cacar monyet atau monkeypox umumnya saling berdempet.

Selain itu, gejala cacar monyet juga dibarengi demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Menurut dr Hanny, gejala cacar monyet juga memiliki kemiripan dengan infeksi kulit seperti bioderma dan impetigo.


“Kelainannya mirip-mirip impetigo. Tapi cacar itu lesinya lebih dekat-dekat. Kemudian diikuti oleh gejala demam, gejala paling banyak dikeluhkan pasien monkeypox adalah demam, myalgia, sakit kepala, dia terasa tidak enak di saluran tenggorok. Kemudian pembesaran kelenjar getah bening dan kelainan di kulit,” sambungnya.

Gejala cacar monyet juga kerap diawali dengan ruam di permukaan kulit. Ruam tersebut kemudian diikuti dengan bintil-bintil yang lalu menjadi lenting dan bernanah.

“95 persen manifestasi ada di wajah terutama. Jadi sangat mudah dikenali, kemudian di telapak tangan dan kaki 75 persen. Mukosa, misalnya di area mulut, area genital, area mata, itu 70 persen. Di alat kelamin itu tidak terlalu banyak 30 persen saja. Kemudian di selaput lendir mata 20 persen,” kata dr Hanny.

NEXT: Apakah cacar monyet mematikan?


Terima kasih telah membaca artikel

Beda Tipis Gejala Cacar Monyet Vs Sakit Kulit Biasa, Menurut Satgas IDI