Beauty Camera Bikin Kita Insecure?

Kritikus berpendapat pengeditan otomatis semacam semacam beuaty camera pada dasarnya menumbuhkan budaya standar kecantikan yang tidak dapat diperoleh secara alami, yang pada akhirnya dapat emmbuat ketagihan
untuk memanipulasi gambar. Banyaknya perusahaan smartphone yang menambahkan fitur ini pada kameranya seperti Oppo, Realme, Xiaomi dll.

Foto yang diedit sebenarnya mungkin akan menajdi lebih bagus dilihat untuk sebagian orang, namun terlalu banyak manipulasi pada gambar secara otomatis akan lain lagi urusannya. Ada banyak fotografer yang
menghindari proses pengeditan setelah memotret dengan cara apa pun, berusaha mengabadikan momen sejelas mungkin dan seaktual mungkin dan Beauty Camera tentu saja akan mengubah hasil foto tersebut secara tidak alami.
Menerapkan filter ke gambar secara default dan praktis akan mengaburkan proses pengeditan. Foto asli dihapus dan diam-diam diganti dengan alternatif “yang dipercantik”, yang sekarang secara efektif
menyamar sebagai aslinya. Dengan tidak adanya sejarah modifikasi dan foto editan otomatis tersebut diformat sebagai ‘foto asli.
Namun, tampaknya salah satu perusahaan yang juga memproduksi smartphone, Google telah memutuskan untuk mengambil sikap melawan kecenderungan ini. Dalam sebuah posting blog, Google mengumumkan mereka sekarang
akan menonaktifkan retouching selfie secara default, dimulai dengan perangkat Pixel terbaru mereka yaitu Pixel 4a, 4a 5G, dan 5.
Sebenarnya Google tidak menghapus filter sama sekali namun Google akan membiarkan Anda memilih saat ingin menggunakannya. pembaruan ini juga memperbarui antarmuka pengguna aplikasi kameranya untuk menyoroti
bagaimana setiap filter mengubah gambar yang Anda potret.
Keputusan Google untuk memberi opsi kamera tersebut didasari dengan kesejahteraan pengguna saat menggunakan kamera selfie mereke. “Kami berusaha untuk lebih memahami efek selfie yang difilter terhadap
kesejahteraan orang-orang terutama saat filter diaktifkan secara default,” ungkap Google.
“Kami melakukan banyak penelitian dan berbicara dengan pakar kesehatan anak dan mental dari seluruh dunia, dan menemukan bahwa saat Anda tidak menyadari bahwa kamera atau aplikasi foto telah menerapkan
filter, foto tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Filter default ini dapat secara diam-diam menetapkan standar kecantikan” tambahnya.
Standar kecantikan dari kamera selfie ini tentu saja menipu karena foto yang dihasilkan adalah hadil editan otomatis. Kamera ponsel saat ini dapat menghaluskan kulit Anda, menghilangkan kantung di bawah mata
Anda. Mungkin saja bagi beberapa orang, mereka akan merasa insecure dan tidak puas diri pada akhirnya karena mereka tidak secantik di foto selfie mereka. Tidak ada yang salah dengan memanipulasi penampilan kita dengan filter
kamera selfie. Namun kita tidak boleh membiarkan perangkat lunak ini mengontrol gambar kita dan mendikte cara kita memandang diri kita sendiri.