Baterai Berpotensi Berasap, GM Umumkan Recall Mobil Listrik Chevrolet Bolt

Artikel Oto – General Motors dan Adimistrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat belum lama ini mengumumkan recall pada 50.932 unit mobil listrik Chevrolet Bolt model tahun 2017-2019.
Mobil listrik dianggap lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi dari knalpotnya. Namun ada kekhawatiran risiko korsleting hingga terbakar pada mobil listrik. Alasan recall puluhan ribu unit mobil Chevrolet Bolt pun disebut karena terkait risiko tersebut.
Seperti dilansir Detik.com yang mengutip Carscoops, NHTSA berpendapat paket sel baterai pada mobil Chevrolet Bolt berpotensi berasap dan terbakar secara internal. Risiko terburuknya, api bisa menyebar ke seluruh kendaraan dan menyebabkan kebakaran. Potensi itu terjadi jika mobil listrik diparkir di dalam garasi atau di dekat rumah.
“Kendaraan ini dapat terbakar meskipun dalam kondisi mati, diparkir dan diputuskan dari unit pengisi daya,” jelasnya. Situasi ini sangat kritis sehingga pemilik diminta untuk parkir di luar dan jauh dari rumah, sampai masalah teratasi.
NHTSA melaporkan terjadi lima kali kebakaran mobil listrik ini akibat masalah tersebut. Insiden ini telah menyebabkan dua orang cedera dan satu kendaraan yang terbakar merembet ke rumah.
GM akan memperbarui perangkat lunak, sementara mereka terus menyelidiki penyebab dari masalah tersebut. Pembaruan perangkat lunak akan tersedia pada 17 November.
Untuk Chevrolet Bolt tahun 2017 dan 2018, pemilik diberi tahu untuk mengubah setelan charge mobil listrik dan menggunakan opsi Hill Top Reserve. Untuk model 2019, pemilik diinstruksikan untuk mengubah pengaturan charging dan mengaktifkan “Target Charge Level at 90%.”. GM menegaskan para insinyurnya bekerja sepanjang waktu untuk mengidentifikasi perbaikan permanen.
Adapun recall pada mobil listrik tak hanya dilakukan GM. Hyundai Motor juga melakukan recall pada mobil listrik Kona dalam rangka pembaruan perangkat lunak dan penggantian baterai.
Hyundai melakukan recall pada mobil listrik Kona karena berpotensi mengalami hubungan pendek arus listrik karena kesalahan produksi sel baterai bertegangan tinggi. Akibatnya, mobil berisiko kebakaran. Kementerian Transportasi Korea melaporkan masalah tersebut. Recall ini melibatkan 25.564 unit mobil listrik Kona yang diproduksi September 2017 sampai Maret 2020.
Baca juga: Tak Ada Oli Mesin, Perawatan Mobil Listrik Hanya Perlu Ganti Komponen Ini
Beberapa waktu lalu BMW juga mengumumkan recall hampir ribuan unit mobil listrik jenis plug-in hybrid. Masalahnya, ada risiko korsleting dari paket baterai bertegangan tinggi yang akan menyebabkan kebakaran.
Mobil yang terpengaruh recall ini antara lain BMW X1 F48, X2 F39, X3 G01, X5, G05, Seri 2 Active Tourer F45, Seri 3 G20, Seri 3 Touring G21, Seri 5 G30, Seri 5 Touring G31, dan Seri 7 G11/G12. Beberapa unit mobil BMW i8 dan MINI Countryman F60 juga terpengaruh. Recall mobil BMW melibatkan sekitar 26.700 unit sejak pengumumannya pada Agustus lalu.