Bantah PeduliLindungi Diretas, Kemenkes Ungkap Modus Pemalsuan Hasil Swab

Jakarta

Dugaan adanya peretasan dan pemalsuan hasil swab PCR dan antigen di PeduliLindungi diselidiki Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan. Hasilnya, tidak ada indikasi peretasan.

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji mengungkap, DTO telah melakukan investigasi menyeluruh terhadap sistem NAR (New All Record) yang digunakan untuk PeduliLindungi.

“Hasilnya tidak ada aktivitas ilegal yang mengarah ke pembobolan PeduliLindungi, jadi mereka ini pakai user id entry untuk memasukkan data palsu hasil swab ke sistem NAR,” kata Setiaji dalam siaran pers, Minggu (28/2/2022).

Penyelidikan ini menurut Setiaji merupakan tindak lanjut dari temuan Polresta Bandara Soekarno-Hatta terkait adanya sindikat pemalsu susrat hasil swab PCR dan antigen. Disebutkan, sindikat ini terhubung ke aplikasi PeduliLindungi.

Setiaji menambahkan, sindikat pemalsu hasil swab ini tidak sampai mengganggu operasional PeduliLindungi. Meski demikian, aktivitas ilegal ini membahayakan kelompok yang rentan terhadap penularan COVID-19.

“Kemenkes terus melakukan upaya maksimal untuk menjamin keamanan data informasi pengguna di aplikasi PeduliLindungi,” janjinya.


Terima kasih telah membaca artikel

Bantah PeduliLindungi Diretas, Kemenkes Ungkap Modus Pemalsuan Hasil Swab