
Bank Jago Lapor Laba Bersih Rp22 Miliar di Kuartal I 2024

– PT Bank Jago Tbk. membukukan laba bersih sebesar Rp 22 miliar pada kuartal I 2024. Nominal ini tumbuh 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 18 miliar.
Per kuartal I 2024, Bank Jago tercatat melayani 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago.
Baca juga: Bank Jago Genjot Kinerja Kredit Hingga 30% Sampai Akhir Tahun
Jumlah tersebut naik sebanyak 3,6 juta, dibandingkan pencapaian kuartal I 2023 yang hanya 7,5 juta nasabah.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan PT Bank Jago Tbk mengawali 2024 dengan kinerja yang solid.
Sampai dengan kuartal I-2024, Bank Jago membukukan pertumbuhan, baik dari sisi jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), maupun penyaluran kredit.
“Mengawali tahun ini, kami tetap konsisten menggunakan strategi kolaborasi dengan ekosistem. Ini merupakan cara efektif untuk bertumbuh secara solid dan sejalan dengan aspirasi kami untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan,” kata Arief.
Seperti diketahui, Bank Jago menggandeng mitra ekosistem strategis untuk meluncurkan sebuah produk, seperti GoTo dengan GoPay Tabungan dan platform reksa dana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago.
Kolaborasi ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago. Hal ini terlihat dari salah satunya dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago yang sebanyak 65% berasal dari mitra ekosistem.
Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 42% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Per Maret 2024 DPK mencapai Rp 13,2 triliun, naik dari Rp 9,3 triliun per Maret 2023.
“Dari jumlah DPK tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 63% atau Rp 8,3 triliun, sedangkan komposisi term deposit (TD) mencapai 37% atau Rp 4,9 triliun,” jelasnya.
Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Penyaluran kredit Bank Jago dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini terlihat dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross sebesar 0,6% atau di bawah rata-rata industri perbankan sebesar 2,3%.
Pertumbuhan kredit ini mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp 22,5 triliun atau tumbuh 25% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18 triliun.
Adapun rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 55%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
“Walaupun situasi perekonomian global masih mengalami ketidakpastian, strategi bisnis dan fundamental kuat Bank Jago mampu membawa pertumbuhan yang positif dan berkualitas. Pencapaian ini menjadi momentum yang baik bagi Bank Jago untuk melanjutkan pertumbuhan secara berkelanjutan ke depan,” tutup Arief.
Baca juga: Bank Jago Catat 100 Ribu Nasabah Baru Dari Gopay Tabungan
Bank Jago Lapor Laba Bersih Rp22 Miliar di Kuartal I 2024
