Bagaimana Rasanya Berhadapan dengan Ekshibisionis? Ini Pengakuan Penyintas

Jakarta –
Beberapa waktu lalu masyarakat sempat dihebohkan dengan aksi seorang pria ekshibisionis yang menunjukkan alat kelaminnya di depan umum di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta. Aksi ini tertangkap kamera pengawas dan beredar viral di media sosial.
Aksi yang dilakukan oleh pelaku disebut dengan ekshibisionisme. Psikolog Klinik Forensik, Kasandra Putranto menjelaskan bahwa ekshibisionis atau aksi pamer alat kelamin termasuk dalam gangguan penyimpangan seksual.
“Ekshibisionisme adalah satu dari gangguan penyimpangan seksual yang termasuk dalam klasifikasi paraphilia, artinya dia punya objek yang tidak lazim, tidak wajar. Secara intens selalu berusaha untuk mencari kepuasan dengan cara menunjukkan atau melakukan masturbasi di depan umum atau di depan korbannya,” jelasnya dalam program eLife detikcom, Jumat (29/10/2021).
Ternyata, insiden serupa tak hanya terjadi baru-baru ini, tetapi sudah ada sejak lama. Bahkan, meski terdengar tak lazim, kasus serupa cukup banyak ditemui dan cukup umum.
Salah seorang penyintas ekshibisionis menceritakan pengalamannya yang tak hanya sekali menimpa dirinya. Ia menjelaskan bahwa pengalaman ini terjadi jauh sebelum kasus ekshibisionis viral baru-baru ini.
“Sebenarnya pengalaman ini udah lama ya zaman sekolah dulu, SMP-SMA, 2002-2003, jadi sudah cukup lama sebenarnya dan enggak satu kali, dua kali aja gitu, berapa kali sih terjadi,” kata penyintas.
Lebih lanjut, ia menceritakan semasa sekolah ia kerap berangkat dan pulang sendiri. Di dekat sekolahnya terdapat titik sepi di mana pelaku ekshibisionisme biasa menunggu korbannya di pinggir jalan. Saat itu, korban yang jalan sendiri tiba-tiba merasa ada yang memanggilnya. Ia pun menengok dan langsung terkejut melihat pelaku memamerkan alat kelaminnya. Korban yang ketakutan bergegas lari.
Mirisnya, kejadian ini tak hanya sekali menimpa dirinya di dekat sekolah, tetapi beberapa kali.
“Kejadian di dekat sekolah itu ada 3 kali dan orangnya itu sama,” pungkasnya.