Autoimun dan COVID-19 Bisa Berkaitan, Ini Penjelasannya!

Jakarta – Sistem daya tahan tubuh secara alamiah dapat mencegah timbulnya penyakit. Namun apa jadinya jika ‘sistem penjaga’ tersebut malah menyerang diri sendiri? Inilah yang disebut autoimun.

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi yang terjadi pada seseorang di mana sistem imun hiperaktif, membentuk antibodi, namun antibodi tersebut malah menyerang daya tahan tubuh sendiri. Dengan kata lain, ini bisa disebut sebagai sistem imun yang error. Seharusnya, antibodi melindungi tubuh dari serangan luar, seperti virus dan bakteri.

Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi Imunologi RS Mayapada Jakarta Selatan, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI, menuturkan penyebab dari autoimun hingga hari ini belum dapat diketahui.

“Tetapi kita hanya bisa bilang faktor pencetus atau trigger factor-nya. Bisa karena faktor stres, faktor lifestyle, infeksi dari virus, dan infeksi apapun yang dapat memicu menjadi autoimun,” ujar dr. Iris kepada detikcom, Sabtu (9/10/2021).

dr. Iris menambahkan, penyakit autoimun ini bisa muncul pada setiap orang. Tetapi, pada orang dengan faktor genetik kemungkinan besar akan muncul.

“Tapi autoimun tidak selalu genetik, jadi bisa saja pada orang yang tidak ada faktor keturunan sama sekali, terus dia timbul autoimun,” tambah dr. Iris.

Terkait kaitan autoimun dengan COVID-19 yang sedang mewabah saat ini, dr. Iris menjelaskan COVID-19 merupakan infeksi virus, sedangkan sebelumnya dijelaskan infeksi virus juga dapat menjadi pemicu penyakit autoimun.

dr. Iris mengatakan pada COVID-19 banyak sekali gejala yang mirip dengan autoimun. Sebab, virus COVID-19 dapat men-trigger pembentukan autoantibodi.

Namun, untuk orang yang secara alami tidak memiliki autoimun lalu terjangkit COVID-19, mekanismenya akan berjalan dengan hiperstimulasi pada sistem imun, yang menyebabkan deaktivasi sistem imun yang natural dan membangkitkan autoimun.

dr. Iris mengungkapkan obat autoimun yang bersifat imunosupresan untuk pengidap autoimun yang terjangkit COVID-19 dihentikan dan difokuskan pada pengobatan COVID-19.

“Otomatis disetop karena dia juga masuk ke dalam SOP bagaimana penanganan COVID-19 seperti orang lain. Obat imunosupresan menekan sistem imun, karena pada autoimun, antibodi bekerja aktif menyerang tubuh sendiri, nah ini yang ditekan supaya tidak menyerang tubuh sendiri. COVID-19-nya diberesin dulu,” papar dr. Iris.

Lebih lanjut, untuk pasien yang sembuh dari COVID-19 dan sudah ter-trigger autoimun, hal tersebut masih harus diperhatikan atau dicek lagi, karena dapat terjadi Long COVID-19 (COVID-19 berkepanjangan tapi PCR-nya negatif) yang bisa mencapai 6 bulan.

“Nah Long COVID-19 ini ada juga yang mirip seperti autoimun, ini harus kita cek apakah dia kena autoimun atau hanya Long COVID-19. Kadangkala Long COVID-19 ada yang mirip autoimun, ini harus dibedakan apakah dia terkena Long COVID-19 atau autoimun. Kalau keluhannya terlalu mengganggu orang itu, kita harus obatin,” jelas dr. Iris.

Terkait penyintas COVID-19 yang kembali mengidap virus tersebut, dr. Iris mengatakan prosedurnya masih sama, yakni harus mengutamakan mengobati COVID-19-nya terlebih dahulu.

“Mungkin ada obat autoimun yang tidak menekan imun sistem masih bisa diberikan, tapi kalau obatnya menekan imun sistem, itu yang disetop,” pungkas dr. Iris.

Untuk mencegah maupun mengobati hal ini, Mayapada Hospital memiliki Post COVID-19 Recovery & Rehabilitation Center (PCRR Center). Fasilitas ini akan memberikan layanan komprehensif dan multispesialisasi untuk penyintas COVID-19 yang masih memiliki gejala sisa, termasuk cek autoimun.

Mayapada Hospital di Jakarta Selatan juga menangani kasus penyakit autoimun, seperti Lupus Eritematosus Sistemik (LES), Sjogren dan lainnya, serta kasus alergi (asma, rinitis alergi, dermatitis dan urtikaria).

Ditunjang dengan fasilitas medis tercanggih dan terkini, Poli Alergi-Imunologi Center bertempat di Tower 2 lantai 2 Mayapada Hospital Jakarta Selatan diharapkan dapat menjadi Poliklinik terpadu yang melayani segala keluhan seputar alergi, imunologi, dan pasien autoimun. (adv/adv)

Terima kasih telah membaca artikel

Autoimun dan COVID-19 Bisa Berkaitan, Ini Penjelasannya!