AU Jepang Terima Unit Perdana Pesawat Tanker KC-46A Pegasus, Pengguna Pertama di Luar AS

Angkatan Udara Bela Diri Jepang – Japan Air Self-Defense Force, telah resmi menjadi operator pesawat tanker Boeing KC-46A Pegasus pertama di luar Amerika Serikat. Unit perdana KC-46A dengan nomer seri 14-3611 dan menggunakan callsign REACH 46 melakukan penerbangan trans-Pasifik setelah meninggalkan fasilitas Boeing di Seattle, Washington, Kamis sore waktu setempat, dan tiba di Pangkalan Udara Miho Jepang pada Jumat pagi waktu setempat.
Baca juga: Boeing KC-46A Pegasus: Tantang Dominasi Airbus A330 MRTT, Inilah Opsi Lain Pesawat Tanker TNI AU
Dikutip dari defensenews.com (1/111/2021), “Akuisisi Jepang atas kapal tanker KC-46A menandai tonggak penting bagi program dan kerjasama AS-Jepang di kawasan Indo-Pasifik dan memainkan peran penting dalam aliansi keamanan antara kedua negara,” kata Will Shaffer, Presiden of Boeing Japan. Ia menambahkan, bahwa KC-46 juga akan dapat mendukung upaya kemanusiaan dan bantuan bencana di Jepang, karena kemampuannya untuk membawa kargo dan penumpang. Jepang total akan mengoperasikan empat unit KC-46A Pegasus.
Jepang menerima persetujuan dari US State Department untuk mengakuisisi empat unit KC-46 pada September 2016. Angkatan Udara AS dan JASDF memberikan kontrak Foreign Military Sales kepada Boeing penjualan unit perdana KC-46A pada Desember 2017, dan menggunakan opsi kedua FMS pada Desember 2018. Sementara untuk kontrak pembelian unit ketiga dan keempat dilaksanakan pada Oktober 2020 dengan nila kontrak US$342 juta.
Jepang akan membentuk skadron baru untuk KC-46A Pegasus di Pangkalan Udara Miho, dimana nantinya akan beroperasi bersama armada tanker yang ada sudah ada, yaitu empat unit KC-767 dan dua tanker KC-130H yang ditugaskan ke 404 Hikotai di Komaki. Armada KC-46A disiapkan untuk mendukung pengisian bahan bakar di udara pada jet tempur F-35A dan F-35B Joint Strike Fighter, Mitsubishi F-15 dan F-2 dan wahana tilt rotor Bell-Boeing MV-22 Osprey.
Pendahulu KC-46A Pegasus adalah Boeing KC-767, dan sudah jelas bahwa platform yang dicomot pesawat tanker ini adalah dari pesawat komersial jarak jauh yang kondang di dekade 90-an, yaitu Boeing 767. Khusus KC-767, di luar AS telah dioperasikan Jepang, Italia, Kolombia dan Brasil.
KC-46A Pegasus mendapat penguatan airframe dibanding Boeing 767 standar. Menjawab tuntutan untuk ‘menyusui’ pesawat di udara, ada empat eksternal fuel tanks yang disiapkan dengan jumlah bahan bakar yang bisa disalurkan hingga 96.297 kg. Namun total bahan bakar yang dibawa, termasuk untuk kebutuhan internal menjadi 111 ton.
Baca juga: Ada ‘Sampah’ di Tangki Baban Bakar, Pilot KC-46A Pegasus Ogah Terbangkan Pesawat Tanker Ini
Seperti lazimnya pesawat tanker modern, KC-46A Pegasus bisa melayani metode hose dan boom. Untuk metode hose wujudnya berupa wing air refueling pods dan drogue pada masing-masing sayap, plus satu drogue pada centerline. Ini artinya dengan metode hose pesawat dapat menyusu tiga pesawat sekaligus. (Bayu Pamungkas)